PTM di 39 Sekolah Ditutup, Wagub DKI Duga Penularan COVID-19 dari Luar
- Istimewa
VIVA – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku belum bisa memastikan penyebab penularan COVID-19 pada sejumlah murid hingga tenaga pendidikan di Ibu Kota.
"Memang belum bisa dipastikan semuanya terjadi di sekolah. Justru dari data sementara lebih banyak mereka terpapar itu bukan di sekolah, apa di rumah atau perjalanan," kata dia kepada wartawan, Selasa, 18 Januari 2022.
Pihaknya masih melakukan tracing pada setiap sekolah yang tutup sementara lantaran COVID-19.
"Ini masih kita cek hasil tracing-nya ada 9 di SMKN 35 Jakarta, yang lain umumnya satu dua (setiap sekolah), banyakan 1. Itu artinya mereka terpapar tidak di sekolah, terpapar dari luar sekolah," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
- VIVA.co.id/ Ahmad Farhan Faris.
Menurut dia, pihaknya masih menunggu keputusan soal evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dari pemerintah pusat, walau sejumlah sekolah tutup sementara. Dia meyakini Ibu Kota masih memenuhi persyaratan dalam penyelenggaraan PTM 100 persen.
Ariza mengatakan, Dinas Pendidikan melakukan evaluasi terkait adanya temuan kasus COVID-19 yang meningkat di sekolah. Salah satunya lewat peningkatan fungsi Satgas COVID di setiap sekolah, kemudian peningkatan kapasitas testing dan tracing hingga vaksinasi untuk para peserta didik.
"Kami tunggu kebijakannya, PTM kan dilaksanakan sesuai ketentuan aturan. Dan upaya-upaya lainnya disinfektan, terus melakukan sosialisasi, pengawasan, monitoring dan evaluasi secara terus menerus semua kita upayakan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut ada peningkatan jumlah sekolah yang sebelumnya menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM, ditutup sementara.
Penutupan sekolah di Jakarta tersebut adalah buntut penyebaran COVID-19. Lantaran itu, beberapa sekolah tersebut kembali menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Totalnya yang ditutup ada 39 sekolah namun sebagian sudah dibuka kembali," ujarnya kepada wartawan, Selasa, 18 Januari 2022.
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
