- tvOne/Usep Saripudin
VIVA – Memasuki hari kedua libur panjang lebaran Idul Fitri 1443 H, Selasa 3 Mei 2022, arus lalu lintas di kawasan puncak kembali mengular. Kepadatan kendaraan terlihat mulai keluar gerbang pintu tol Ciawi sampai ke pertigaan Gadog, Puncak, Bogor, Jawa Barat, atau KM 45 hingga ke KM 48.
Kepadatan juga terlihat di sejumlah titik rawan macet seperti di Pasar Cisarua, Pasar Ciawi dan lokasi penjualan oleh-oleh yang mulai didatangi para wisatawan yang berbelanja.
Kondisi kawasan Puncak saat musim Lebaran.
Sementara itu kendaraan roda dua dan empat juga terus mengalir dari arah jalan arteri Ciawi menuju puncak, ratusan sepeda motor dari arah Ciawi menuju puncak terlihat menyemut, yang terkadang berboncengan melebihi kapasitas, karena membawa anak-anak berusia balita yang dibonceng dihapit kedua orang tuanya yang berboncengan.
Edah yang dibonceng suaminya mengaku berasal dari kabupaten Cianjur, ia selama ini tinggal di kawasan Slipi Jajarta. Lantaran lebaran ia-pun berusaha mudik berbarangen dengan arus wisata ini.
"Iya ini anak saya dua, ayahnya yang mangku di depan, yang kecil dipegang saya di tengah, gak takut sih karena sudah biasa begini, paling istirahat di warung sambil minum itu," ujar Edah dengan logat sunda kentalnya.
Peningkatan volume kendaraan dibenarkan oleh Kasat Lantas Polres Bogor AKP, Dicky Anggi Pranata.
"Kami akan antisipasi dengan mengerahkan sedikitnya 175 personil kepolisian Satlantas Polres Bogor yang ditempatkan di sejumlah lokasi rawan macet, kami pun akan memberlakukan sistem buka tutup dengan one-way atau satu arah bergantian" ujar Dicky.
Pemberlakuan sistem satu arah dari arah Jakarta menuju puncak mulai pukul 08.15 WIB Selasa pagi ini. Saat diberlakukan one-way ini, kendaraan roda empat dari arah tol Ciawi menuju Gadog pun menjadi enpar lapis, namun terlihat lebih padat di pertigaan Gadog. Sementara arus sebaliknya ditutup di Riung Gunung sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Lupa Waker terkait Kasus Pembakaran Camp di Papua
Anggota KKB tersebut masuk dalam DPO terkait kasus pembakaran camp dan alat berat.
