Pencabulan Santriwati di Depok, Pimpinan Ponpes: Saya Kaget

Ilustrasi kasus pencabulan
Sumber :

VIVA – Ahmad Riyadh, selaku pimpinan salah satu pondok pesantren di Beji, Kota Depok mengaku mempercayakan aparat kepolisian untuk membuat terang kasus pencabulan terhadap santriwati yang diduga terjadi di pondok asuhannya tersebut.

Diungkap Istri, Anak Kiai Ponpes di Jember Sering Open BO Waria

“Dalam hal ini saya mendukung proses yang dilakukan oleh para bapak-bapak polisi tidak ada yang saya tutup-tutupi,” kata Ahmad, Jumat 1 Juli 2022.

Ahmad mengaku, kaget mendengar peristiwa tersebut. Pasalnya, banyak hal yang dirinya tidak mengetahui hingga terjadi peristiwa memalukan sekaligus memilukan tersebut.

Kisah Arifin Sidhik Mengembngkan Program Kemitraan di Pesantren

“Terus terang saya kemarin baru pulang dari Padang karena ada reunian di sana, baru jam 11 saya datang, istirahat, ba’da ashar itu saya bangun kaget ada (polisi), kasus apa yang terjadi,” kata Ahmad.

Setelah mendengar penjelasan dari pihak kepolisian, dengan dada bergetar dan badan lemas, Ahmad mengaku memasrahkan apapun yang akan terjadi, termasuk menghukum para terlapor dalam kasus ini.

Terangsang, Farihul Amin Tega Cabuli 2 Anak Tirinya Secara Bergilir

“Mereka (polisi) sudah menanyakan beberapa hal dan beliau berpesan sedang memproses masalah ini,” kata Ahmad.

Ahmad pun tidak bisa panjang lebar menceritakan kasus yang terjadi, karena memang dirinya tidak mengetahui banyak. “Mohon maaf saya tidak bisa memberikan lebih dari pada yang saya tidak ketahui,” kata Ahmad.

Ahmad menambahkan, para terlapor dalam kasus ini pun kesemuanya sedang tidak berada di pondok, sehingga dirinya belum bisa mencari tahu lebih jauh terkait kasus itu.

“Kan ada empat terlapor ya, itu satu masih berstatus santri, tiga guru,” kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, salah satu guru yang menjadi terlapor baru saja mengalami kecelakaan dan mengajukan cuti selama dua bulan, “Sementara dua terlapor lainnya, mereka sudah tidak ada disini, yang satu sudah selesai pengabdiannya, yang satu lagi memang dia hanya relawan,” kata Ahmad.

Polisi Minta Melapor

Polisi meminta korban lain yang jadi korban pelecehan seksual di Pondok Pesantren Istana Yatim Riyadul Jannah, Depok, Jawa Barat, untuk melapor. 

"Dengan kejadian ini kami berharap para korban untuk berani melaporkan karena tanpa adanya laporan dari korban terhadap kejahatan seperti ini tentu kita juga memiliki kesulitan untuk mengungkapnya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat 1 Juli 2022.

Sejauh ini, baru tiga santriwati yang membuat laporan ke polisi. Sementara, korban diduga ada belasan. Dia mengatakan pihaknya bakal memastikan keselamatan dan privasi korban selama proses penyelidikan kasus berlangsung

Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu mengatakan, penyidik masih menindaklanjuti tiga laporan yang telah masuk. Kata dia, penyidik masih mengumpulkan bukti guna mendalami siapa saja terduga pelakunya.

"Tentunya Polda Metro Jaya membuka diri terhadap para korban. Kami juga akan menjaga artinya identitas dan juga masa depan anak-anak yang masih panjang. Kita juga akan melindungi dengan baik. Namun apabila ternyata ada korban lain di luar tiga laporan polisi yang diterima, silakan kepada masyarakat untuk berani melakukan melaporkan," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, aksi pelecehan seksual disebutkan terjadi di sebuah Pondok Pesantren di kawasan Beji, Kota Depok, Jawa Barat. Sebanyak tiga orang korban yang merupakan anak di bawah umur melaporkan pelecehan itu ke Polda Metro Jaya. 

Kuasa hukum tiga korban, Megawati menerangkan, pelaku berjumlah lima orang. Empat diantaranya merupakan ustadz yang mengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) tersebut sementara satu lainnya merupakan kakak kelas dari korban.

"Pelakunya ada lima orang dari ponpes itu, pondok pesantren daerah Beji Timur, Depok. Pelakunya 4 ustaz, satu kakak kelas mereka yang di bawah umur," ujar Megawati di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Rabu, 29 Juni 2022.

Megawati melanjutkan bahwa aksi pelecehan seks ini baru diketahuinya satu pekan lalu setelah salah seorang wali murid korban melaporkan adanya tindakan pencabulan. 

Baca juga: Pelecehan Seks di Ponpes Depok, 3 Ustaz Dilaporkan ke Polda Metro

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya