- vivanews/Andry Daud
VIVA – Petugas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah mengamankan seorang pria yang diduga berbuat mesum di transportasi publik. Pria tersebut diamankan di Halte Grogol, Jakarta Barat saat sedang menggunakan layanan bus Transjakarta.
"Keberhasilan pengamanan ini adalah hasil kesigapan Tim Keamanan Transjakarta menindaklanjuti laporan publik di media sosial," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor dalam keterangan pers, Jumat, 8 Juli 2022.
Anang menambahkan, saat ini, pria tersebut sedang dalam proses untuk diserahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. Pihak Transjakarta tidak mentolerir segala bentuk tindakan yang meresahkan dan mengganggu keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Ilustrasi penumpang KRL
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
"Transjakarta akan mencegah masuk dan menggunakan fasilitas Transjakarta untuk orang yang diduga telah melakukan melakukan tindakan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan pelanggan," ujar Anang.
Sebelumnya, beredar sebuah foto di sosial media twitter yang diunggah oleh akun @Ridhalntifadha. Dalam foto tersebut dia mengabadikan seorang pria yang melakukan onani di KRL beberapa waktu lalu.
"That's him!!! Kenapa dia jadi ada di Transjakarta Pasar Baru - Kalideres?," tulis akun twitter @Ridhalntifadha, Jumat, 8 Juli 2022.
Lalu, pemilik akun tersebut mengungkapkan pelaku yang membuat resah masyarakat itu duduk di deretan bangku perempuan di dalam Transjakarta.
"Terus dia sengaja di dekat wilayah tempat duduk perempuan pula," tulis akun tersebut.
Lalu, sang pemilik akun juga menyarankan agar pihak Transjakarta menampilkan wajah dari pelaku - pelaku predator seks yang dapat mengganggu ketenangan masyarakat itu di TV halte - halte busway.
"Min @PT_Transjakarta. Daripada TV di halte - halte tidak update soal posisi bus, saya sarankan tampilkan wajah orang macam ini, cirinya, dan bagaimana cara melaporkannya. Berlaku juga buat pencuri," katanya.
"Ah ya tambahan satu lagi, layar di halte transjakarta harusnya juga bisa jadi wadah sosialisasi atas kebijakan pemerintah, sarana edukasi atas K3 di bus (kondisi darurat), atau ya berita maupun hiburanlah kayak di gerbong kereta. Saran aja sih hehe," tambahnya.
