TMP Jakarta Turun ke Warga Gusuran JIS, Terisolir Tak Punya Akses Jalan

Sekretaris TMP Jakarta, Niko Atmaja, di Pemukiman Warga Dekat JIS
Sumber :
  • DPC TMP Jakarta

VIVA Metro – Masih ada sebagian warga yang berada di sekitar Jakarta International Stadium atau JIS, Jakarta Utara, yang mengalami kesulitan akibat tidak ada akses jalan. Itu yang sempat terlihat saat Sekretaris DPC Taruna Merah Putih (TMP) Jakarta, Niko Atmaja, turun ke lokasi.

Heru Budi Ingatkan Petugas Kesehatan Jangan Tolak Pasien TBC dari Luar Jakarta

Yakni sebagian warga yang tinggal tidak jauh dari megahnya JIS, di dekat Danau Cincin. Warga terisolir karena akses keluar dan masuk. 

Menurut Niko, ini terjadi karena pembangunan JIS yang dilakukan terburu-buru. Sementara tidak melihat bagaimana nasib warga sekitar yang sebenarnya belum direlokasi seluruhnya.

Didatangi Warga Diminta Maju Lagi di Pilgub DKI, Anies Jawab "Izinkan Berpikir Sejenak"

"Membangun pagar pembatas yang akhirnya memutus akses jalan masyarakat.
Padahal relokasi warga di sekitar area tersebut belum juga selesai," ujar Niko Atmaja, Selasa 4 April 2023.

Niko sempat berkeliling bersama seorang tokoh masyarakat di sana, Thomas Selan. Mengelilingi pemukiman warga agar lebih mengetahui keluhan yang dialami oleh para warga tersebut menyangkut dampak keberadaan JIS.

2 Tahun Tak Terlihat, Pria di Tangerang Ditemukan Sudah Jadi Tulang Belulang

"Warga di sini akhirnya hanya bisa menggunakan jembatan-jembatan darurat untuk pulang ke rumah mereka. Pada dasarnya mereka mau-mau saja direlokasi untuk dapat tempat tinggal yang baik," kata Niko.

Jembatan darurat yang dibangun itu, terbilang apa adanya. Hanya terbuat dari papan dan kayu bekas serta pagar besi sebagai pembatas.

"Jumlah mereka yang masih tinggal di lokasi itu sekitar 300 KK (Kepala Keluarga), kurang lebih 600 orang," ujarnya.

Selain itu, akses jalan yang digunakan adalah sebuah lubang sekitar 1,5 meter. Itupun terpaksa disiapkan, untuk keadaan-keadaan darurat seperti warga yang sakit, ibu hamil maupun jenazah yang memerlukan bantuan ambulance.

"Solusi cepat tapi tidak bermanfaat panjang bagi masyarakat," sindirnya.

Niko juga mengaku, warga Kampung Bayam yang akan direlokasi ke rusun nasibnya juga belum jelas. Dia mengaku, masih banyak warga yang belum mendapatkan tempat di rusun seperti yang dijanjikan.

"Mereka tidur di lobi rusun saja. Saya juga enggak paham kok bisa begitu," kata Niko.

Atas apa yang dilihatnya langsung ini, dan juga dari informasi masyarakat tersebut, Niko mengaku akan menyampaikan ke Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Harapannya, ada solusi terbaik untuk para warga tersebut.

"Mereka memang ilegal tinggal di atas lahan tersebut, tetapi bukan berarti bisa diperlakukan seenaknya juga. Karena pada akhirnya, keberlangsungan hidup yang layak adalah dasar perjuangan kami," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya