Kualitas Udara Buruk di Tangsel, Wali Kota Benyamin Imbau Warga Gunakan Masker

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie
Sumber :
  • Pemkot Tangsel

Tangerang Selatan -- Kualitas udara di beberapa kota, salah satunya Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masuk dalam daftar kualitas terburuk. 

Gibran Bakal Perkuat Regulasi demi Kurangi Dampak Negatif Kekerasan Game Online bagi Anak

Disebutkan, kualitas udara di Tangerang Selatan setara dengan mengisap 112 batang rokok selama sebulan, dan selama Juli 2023 berdasarkan IQAir atau Indeks Kualitas Udara polutan berada pada PM2.5 di angka 80 mikrogram per meter kubik yang masuk dalam kualitas udara yang buruk. 

Adanya hal ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melakukan berbagai langkah antisipasi atas dampak dan penanganan kualitas udara yang buruk tersebut. 

PKB Sebut Relawan Prabowo-Gibran Ambilkan Formulir Pendaftaran Pilwalkot Bekasi Buat Kaesang

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan masker saat berada di ruang tersebut. Serta, adanya langkah meningkatkan Ruang Terbuka Hijau atau RTH. 

"Jadi, kualitas udara buruk ini, selain karena polusi, ada juga faktor dari fenomena El Nino. Makanya, kita imbau agar warga menggunakan masker. Serta, kami dari pemerintah juga meningkatkan ruang terbuka hijau dan kapasitasnya dengan ekstensifikasi penanaman pohon-pohon pelindung," katanya, Selasa, 15 Agustus 2023. 

Survei Aksara: Persoalan Pengangguran Jadi Masalah Serius Kota Pekanbaru

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie

Photo :
  • Pemkot Tangsel

Pihaknya juga mengintensifkan patroli pencegahan pembakaran sampah sembarangan yang mana, asapnya juga mampu menjadi faktor polusi udara. 

"Soal bakar sampah, juga kita larang, karena itu juga menjadi faktor atas kualitas udara. Kemudian, kami juga meminta adanya peningkatan uji emosi gas buang kendaraan bermotor," ujarnya. 

Lalu, pihaknya turut melakukan pemantauan menggunakan alat yang terakreditasi, yakni HVAS (High Volume Air Sampler) dan dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional). 

"Kita pantau juga kualitas udara yang ada di tujuh kecamatan, untuk mengetahui secara detail, kandungan apa yang terdapat dan berbahaya dalam partikel udara di sekitar," ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya