- VIVAnews/Maryadi
VIVAnews - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengerahkan 80 petugas untuk mengalihkan seluruh bus reguler yang melintasi Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) mulai Selasa, 1 Februari 2011. Hal ini dilakukan untuk memperlancar operasi bus Transjakarta.
Seluruh bus reguler yang melintasi koridor tersebut akan dihalau, sebelum Pemerintah DKI Jakarta mencabut izin trayek seluruh bus yang melintasi jalur busway pada akhir Februari ini.
Petugas akan berjaga selama sepekan penuh. Setelah itu, baru akan dilakukan penilangan bila sopir bus reguler tetap ngotot melintasi jalan yang beriringan dengan Koridor IX.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, sebanyak 50 persen bus regular yang bersinggungan dengan jalur busway akan dicabut izinnya. Aturan ini akan diperketat agar masyarakat lebih memilih menggunakan bus Transjakarta sebagai transportasi massal.
"Trayek yang dihapus 50 persennya berhimpitan dengan jalur busway. Tentu untuk mengoptimalkan pengoperasian bus Transjakarta," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com.
Rute Grogol-Cililitan misalnya akan dipindah ke rute lain yang masih membutuhkan dan tidak bersinggungan dengan busway. Patas AC 03 jurusan Pulogadung-Kalideres juga sudah tidak ada lagi karena para penumpang sudah berpindah ke busway. Pada jalur Koridor IX, juga akan segera dilakukan penertiban agar pengguna angkutan umum berpindah ke bus Transjakarta.
Ada dua trayek bus yang akan dialihkan yang beriringan dengan koridor IX. Tiga trayek bus PPD dan enam trayek bus Mayasari Bakti. Jumlah bus yang dimiliki kedunya mencapai 189 bus. Untuk trayek PPD, rute yang dicabut atau dialihkan antara lain, PAC 13 jurusan Kampung Rambutan-Muara Angke, PPD 46 jurusan Kampung Rambutan-Grogol, dan P37 jurusan Blok M-Muara Angke.
Sementara itu, untuk trayek Mayasari Bakti antara lain, P6B jurusan Kampung Rambutan-Muara Angke, PAC74 jurusan Kampung Rambutan-Tangerang, P6 jurusan Cililitan-Grogol, P39 jurusan Grogol-Bekasi, P6A jurusan Kampung Rambutan-Kalideres, dan PAC26 jurusan Grogol-Bekasi. (kd)
Viral, Oknum TNI Diduga Aniaya Sopir Truk yang Nekat Terobos Banjir
Aksi oknum TNI diduga menganiaya sopir truk saat menerobos banjir di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) viral di media sosial 14/5
