Masih Ada Kemacetan, Ini Argumen Pemprov DKI

Kemacetan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantah telah gagal dalam menjalankan 17 instruksi Wapres dalam mengatasi kemacetan. Bahkan, Pemprov bersikukuh telah menjalankan setiap program dengan maksimal dan berbuah positif bagi masyarakat khususnya dalam pelayanan Transjakarta.
 
"Keputusan pusat sudah dijalankan dengan maksimal, di mana gagalnya," tanya Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Riza Hasyim di Jakarta, Kamis, 2 Juni 2011.

Menurut Riza, tolak ukur keberhasilan kinerja pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan sudah bisa dilihat dari penggunaan angkutan massal bus Transjakarta.

Pemprov mencatat, saat ini setidaknya jumlah penumpang bus Transjakarta di koridor 9 dan 10 mencapai masing-masing sebanyak 40 ribu dan 11 ribu penumpang setiap harinya.

Tolak ukur lainnya, lokasi park & ride (parkir penumpang Transjakarta) yang terletak di samping Taman Margasatwa Ragunan sudah semakin padat oleh kendaraan roda empat dan dua. Pemilik kendaraan tersebut sudah mulai mengunakan bus Transjakarta untuk mengantar mereka beraktivitas.

"Tolak ukur itu menunjukan maksimalnya sterilisasi busway yang berpengaruh kepada waktu kedatangan bus Transjakarta semakin cepat," jelasnya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Royke juga membantah pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan gagal dalam menjalankan sterilisasi jalur bus Transjakarta. Hampir setiap hari petugas kepolisian berada di depan, di tengah dan akhir jalur untuk menjaga agar kendaraan diluar busTransjakarta melintas.

"Polisi tidak mungkin setiap hari harus menjaga jalur bus Transjakarta, karena tugas polisi bukan hanya menjaga jalur busway. Selain itu, kebutuhan personelnya sangat banyak bila harus menjaga setiap jalur bus Transjakarta yang ada," ucap Royke.

Meski demikian, Royke mengakui masih adanya pengemudi yang mencoba melintas dengan cara menaiki separator di jalur tengah bus Transjakarta. Panjangnya jalur dan keterbatasan personel menyebabkan kondisi tersebut terjadi.

Selain itu, masih kurangnnya kesadaran masyarakat dalam menaati peraturan juga menjadi salah satu penyebabnya.

Oleh karena itu, dirinya mengusulkan sejumlah solusi bagi sterilisasi. Solusi itu yakni penambahan jumlah personel khususnya dari Dinas Perhubungan, infrastruktur separator lebih ditinggikan, dan memasang portal di muka jalur bus Transjakarta.

Sementara terkait kritik parkir onstreet di kawasan Haram Wuruk Gajah Mada, Riza mengungkapkan pihaknya dengan satpol PP dan kepolisian telah berkoordinasi untuk mensterilisasi kawasan itu dari kendaraan yang parkir. Rencananya, sterilisasi itu akan mulai diterapkan pada tanggal 22 Juni mendatang. Tanggal itu diambil Pemprov sebagai salah satu hadiah Ulang Tahun Jakarta ke 484 kepada masyarakat.

Meski sudah ada perkembangan positif dalam mengatasi kemacetan Jakarta,  Riza mengaku masih terdapat sejumlah kendala dalam menjalankan setiap instruksi wapres. Sejumlah kendala utama yakni terbatasnya jumlah personel dan biaya operasional.

Ia mengakui pemprov DKI Jakarta menganggarkan sejumlah dana untuk mengatasi kemacetan. Meski tidak menyebutkan jumlahnya, anggaran tersebut berasal dari sejumlah instansi yang terkait langsung dalam mengatasi kemacetan.

"Tidak ada bantuan dana dari pusat untuk mengatasi kemacetan, semuanya dari ABPD DKI termasuk saat pembatasan truk di tol dalam kota, yang itu pun diprotes pusat," tegasnya. (eh)

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade
Serial Secret Ingredient

Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe

Sebagai infomasi, Nicholas Saputra berperan sebagai Chef Arif yang berada dalam pusaran konflik antara Ha-Joon (Sang Heon Lee) dan Maya (Julia Barretto).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024