Modus Penipuan Terkini yang Harus Diwaspadai

Sumber :
  • VIVAnews/Adri Prastowo

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat berbagai modus penipuan yang dilakukan kelompok kriminal melalui jaringan telepon. Jumlah korbannya pun tidak sedikit. Pelaku pada akhirnya meminta sejumlah uang dari korban untuk ditransfer.

Salah satu calon korban adalah Kalsum, 38, warga Cimanggis, Depok. Dirinya dihubungi oleh seseorang yang mengabarkan jika anaknya mengalami kecelakaan gawat dan dirawat di rumah sakit.

Terpopuler: Viral Mobil Pikap Pelat Cantik, Gaji UMR Bisa Punya Pajero Sport

Komplotan penipu itu sengaja mengincar orangtua murid yang memiliki anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Kalsum, sempat panik setelah mendapat kabar dari pembantunya bahwa putri bungsunya, Sarah, jatuh dari tangga sekolah hingga harus dioperasi. Si pelaku lantas meminta Kalsum untuk mentransfer Rp5 juta untuk biaya operasi anaknya.

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Bandara Soetta, STY: Terimakasih Atas Dukungannya

Namun, permintaan pelaku menjadi tanya tanda bagi Kalsum. Dia pun langsung menghubungi pihak sekolah. Saat menghubungi pihak sekolah, anaknya tidak mengalami luka sedikitpun.

Menurut Kepala Sub Direktorat Cyber Crime, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,  Ajun Komisaris Besar Whisnu Hermawan, selain modus penipuan mengabarkan anak kecelakaan, ada beberapa lagi modus yang sering dilakukan para penipu.

"Misalnya penipu menghubungi orang tua jika anaknya terkena kasus narkoba, lalu ada lagi yang mengaku pejabat dan menang undian. Mayoritas modus tersebut yang digunakan pelaku dan korban juga banyak melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian. Intinya mereka ingin meminta sejumlah uang agar di transfer," ujar Whisnu saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 24 November 2011.

Modus tersebut, baik itu menghubungi langsung maupun melalui pesan singkat, tetapi kebanyakan dari korban mudah terpengaruh jika pelaku langsung menghubungi.

Beda lagi dengan modus melalui dunia maya, biasanya penipu menjual barang barang berharga yang sangat mahal, Ketika sejumlah uang sudah ditransfer ke pelaku, tetapi berang tersebut tak kunjung sampai.

Pakai Facebook

430 Jemaah Calon Haji Tangerang Berangkat ke Tanah Suci

Lain lagi dengan modus yang sempat terungkap, yakni modus mencari pasangan di laman Facebook yang akhirnya meminta sejumlah uang kepada korban. Khusus untuk modus melalui jaringan website ini, kata Whisnu, kebanyakan dilakukan oleh warga negara asing.

"Jumlah uang yang diminta tidak sedikit, mereka juga mencari nomor telepon dan alamat email secara acak. Pelaku biasanya berkelompok, karena semua pelaku memiliki peran. Ada yang menghubungi korban, ada yang berperan sebagai orang lain untuk meyakinkan dan ada yang bagian menerima uang. Semua sudah terkoordinir dengan baik," kata Whisnu.

Khusus untuk penipuan melalui undian, pelaku menawarkan barang-barang yang sanagat menarik peminat korban, misalnya uang ratusan juta rupiah, mobil mahal, motor, handphone terbaru dan masih banyak lagi.

Sementara itu, kepolisian sendiri masih bekerja untuk menuntaskan kelompok jaringan penipu tersebut. Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat jika terkena modus penipuan seperti itu untuk segera dilaporkan kepada pihak kepolisian. (ren)

Mobil dinas Brimob Polda Papua tampak terlihat saat dibawa kabur

Gak Ada Takutnya, Maling Curi Mobil Dinas Brimob Polda Papua saat Parkir di Bandara Sentani

Pencurian mobil dinas Brimob saat personel Satbrimob Polda Papua hendak menjemput anggota Satgas Damai Cartenz di Bandara Sentani, Jayapura.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024