- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Gatot Edi Pramono, mengatakan pihaknya akan menjemput paksa cucu mantan Presiden Soeharto, Ari Sigit.
Itu dilakukan apabila yang bersangkutan tidak kunjung datang meskipun surat panggilan sudah dilayangkan berkali-kali.
"Kalau memang sudah dua kali (dipanggil) tidak memenuhi panggilan maka kami bisa jemput. Itu sesuai prosedur," ujar Gatot, di Jakarta, Senin 16 Januari 2012.
Menurutnya langkah yang dilakukan penyidik bukan pemanggilan paksa, melainkan dilayangkan lebih dulu surat penjemputan paksa. Namun kapan dikeluarkan surat jemput paksa tersebut, lanjutnya, itu kewenangan penyidik.
Dia mengungkapkan, pihaknyaya sudah dua kali melakukan panggilan. Meski demikian, Ari Sigit tidak pernah memberikan alasan yang pasti tentang ketidakhadirannya, apakah sakit atau berhalangan karena pergi ke luar kota. "Sampai sekarang penyidik belum dapat alasannya. Nanti kami tanya penyidik lagi," kata dia.
Seperti diketahui, Ari Sigit dipanggil kedua kalinya untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Jumat 13 Januari 2012 malam lalu. Tetapi ia mangkir sehingga penyidik gagal memeriksanya.
Ari Sigit dikait-kaitkan dengan kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan total kerugian Rp2,5 miliar. Kasus penipuan itu sudah dilaporkan sejak 27 Oktober 2011. Ari Sigit sebagai komisaris PT Dinamika Daya Andalan (Dinamika) tertera sebagai salah satu terlapor. Pelapor adalah Sutrisno dan Mariati.
Mereka adalah pemimpin perusahaan PT Krakatau Wajatama yang berlokasi di Cilegon, anak perusahaan PT Krakatau Steel. Sementara itu, Perusahaan milik Ari Sigit ditunjuk sebagai pelaksana proyek pengurukan tanah di Cilegon oleh PT Krakatau Wajatama.
Dalam surat itu ada penunjukannya. PT Krakatau Wajatama sudah mengeluarkan uang sebesar Rp2,5 miliar untuk perusahaan Ari Sigit sebagai uang jaminan pelaksanaan proyek. (umi)
Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang Warga Negara Asing atau WNA kehilangan barang dalam bagasi penerbangan tujuan Bali. Dia perlihatkan isi kopernya
