Tragis, Kakak Adik Jadi Korban Perkosaan

Lemahnya perlindungan hukum, baik dari sisi undang-undang maupun penegakan hukum membuat kasus-kasus kejahatan seksual terus berulang.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Prastowo

VIVAnews - Seorang ibu berinisial Y dan berusia 39 tahun, harus rela menerima nasib tragis yang menimpa kedua putrinya. Dua gadis belia itu yakni D yang berumur 12 tahun dan F tahun menjadi korban pemerkosaan sekawanan lelaki bejat di kawasan Tanggerang, Banten.

Banyak Berkutat di Zona Degradasi, Arema FC Bersyukur Lolos dari Lubang Jarum

Lara memilukukan itu terungkap setelah D berkali-kali muntah. Sang Ibu curiga lalu mengajak anaknya melakukan tes kehamilan. Hasilnya memang negatif, tapi si Ibu masih curiga.

Si Ibu dengan lembut merayu si D untuk menceritakan mengapa dia selalu muntah-muntah. Sang anak akhirnya mengaku bahwa dia pernah diperkosa oleh pria yang baru dikenalnya lewat ponsel.

Jadi Apparel 4 Klub Liga 1, Jenama Lokal Ini Ingin Gebrak Internasional

"Ia mengaku diperkosa oleh seorang kawannya dan itu dilakukan oleh lebih dari satu orang," ujar Yuli usai mengadu di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jakarta, Rabu 15 Februari 2012.

Yang membuat Yuli terperanjat adalah ternyata anak pertamnya, F juga ditimpa nasib serupa.

Peristiwa bejat itu terjadi, kisah F, pertama kali terjadi pada Juli tahun lalu ketika teman masa kecil F dan D memberikan nomor kontak ponsel seorang pelaku. Akhirnya F dan Hendi bertemu. Mereka juga mengajak F jalan-jalanĀ  pada suatu sore.

Karena saat itu hari sudah terlalu malam, akhirnya salah seorang pelaku mengajak ke rumah temannya Hendi untuk menginap di rumahnya. F pun menyetujui. Setelah itu F ditinggal di salah satu ruang lalu dikunci yang di dalamnya sudah ada pelaku. Di situlah dia disetubuhi.

Kejadian kedua yaitu terjadi pada Oktober 2011. Pelaku yang bernama Wawan sebelumnya sempat bertemu denga F. Wawan lalu meminta nomer ponselnya, dan mereka saling berkenalan. Keduanya sepakat untuk bertemu. Mereka jalan-jalan hingga malam hari.

"F di sana diperkosa lagi. Ia juga ditendang dan dirobek celananya. F sempat melakukan perlawanan dan berusaha kabur, namun karena celananya sobek, Ia malu untuk pulang. F akhirnya disetubuhi lagi," kata Yuli.

Pada bulan yang sama dan dengan modus tidak jauh berbeda, pelaku lainnya, Sadewo, 22, mengajak F bermain di lingkungan rumahnya. Tetapi F sempat menolak karena takut kejadian seperti sebelumnya terulang. Namun Sadewo meyakinkan F bahwa tidak akan terjadi kejadian serupa. F akhirnya termakan bujuk rayu Sadewo.

Kemudian F diajak ke sebuah rumah kosong, di Komplek Pupuk Kaltim, Pondok Cabe, Tanggerang Selatan. Sesampainya di rumah tersebut, F digiring masuk ke kamar oleh Sadewo dan kemudian ia dikunci di kamar tersebut. Di sana ia kembali disetubuhi. "Di rumah kosong tersebut, anak saya diperkosa secara beramai-ramai, oleh Sadewo dan dan Anom" ujar Yuli sambil menangis.

Berdasarkan fakta tersebut, menurut Yuli, F mengalami tiga kali pemerkosaan yamg dilakukan oleh empat orang pelaku. "Jumlah pelakunya ada empat, Anom, Harandi dan Aldi telah ditahan. Sedangkan Hendi masih masih dicari oleh polisi," ucapnya.

Sedangkan pemerkosaan terhadap D, adik F terjadi pada 23 September 2011, dengan modus yang sama yaitu pelaku mengajaknya bertemu. Kemudian D diajak ke rumah kosong di Komplek Pupuk Kaltim dan menguncinya. D Diperkosa oleh lima orang pelaku, yaitu Salim, Bean, Boyo, Bono, dan Tian.

Hingga saat ini kasus pemerkosaan telah disidangkan di Pengadilan Negeri Tanggerang, dengan empat orang terdakwa, yakni Wawan Setiawan, 22, Ade Saputra, 20, Sadewo, 22, dan Rafli Afandi, 25, sedangkan HR, 16, yang masih dibawah umur, sudah masuk ke agenda pembacaan tuntutan.

Dua orang tersangka lain yaitu Hendy dan Yoda yang diduga sebagai otak pemerkosaan saat ini masih dalam pengejaran polisi. "Kalau Hendy dan Yoda ini diduga menurut polisi juga sebagai pengedar narkoba," ujar Yuli.

22.974 Peserta Mengikuti UTBK-SNBT 2024 di Unimed
Pemain Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan

Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata

Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024