VIVAnews - Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa 'Gerakan Nasional Menggugat' yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di depan Istana Negera, Jakarta, berlangsung ricuh. Empat orang pengujuk rasa ditangkap karena terlibat bentrok dengan petugas, senin 12 Maret 2012.
Sekitar pukul 16.00 WIB, sebelum terjadi keributan, sejumlah mahasiswa dan petugas sempat melakukan mediasi agar aksi ini tidak dilakukan sangat dekat dengan Istana Negara karena menggangu lalu lintas. Tapi sejumlah mahasiswa lain menolak, dan mereka mencoba lebih dekat untuk menggelar aksi.
Akhirnya keributan tidak dapat dihindari. Mereka menuduh petugas menyemprotkan gas air mata ke arah mahasiswa. Sebanyak 150 mahasiswa yang menggelar aksi sempat berlarian saat petugas mengejar sejumlah orang yang dianggap memprovokasi keadaan.
Menurut Kapolsek Metro Gambir, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, kondisi saat ini sudah terkendali. Sebanyak 1.400 petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan polisi wilayah mampu menguasai kondisi.
"Petugas kita sangat cukup untuk melakukan pengamanan. Sekarang kondisinya sudah tenang meski masih dilakukan demo," kata Dirsan.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S Rajab yang datang meninjau lokasi menegaskan tidak ada anggotanya yang memprovokasi sehingga terjadi keributan.
Demo boleh, tapi jangan ganggu jalan. "Tidak ada anggota yg menyemprotkan gas air mata," katanya.
Wonder, koordinator lapangan aksi demo mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menolak rencana kenaikan BBM dan TDL yang berakibat memiskinkan negara.
Karena itu, mahasiswa meminta agar segera dilakukan nasionalisasi perusahaan tambang minyak dan energi yang dikuasai asing untuk kemakmuran rakyat, serta melaksanakan pemotongan utang luar negeri.
"Menyerukan kepada komponen bangsa seperti buruh, petani, nelayan, dan rakyat miskin untuk bersatu dengan mahasiswa menurunkan pemerintah SBY-Boediono," kata Wonder.
Selain itu, mahasiswa meminta pemerintah segera menangkap dan menyita harta koruptor yang perampok uang rakyat untuk menanggung subsidi kebutuhan engergi rakyat, dan kembali kepada cita-cita proklamasi.
Sumber :
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
SYL Juga Bayar Biduan Pakai Hasil Uang Korupsi Kementan, Saksi: Rp100 Juta Sekali Transfer
Nasional
30 Apr 2024
Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga turut memberikan uang untuk biaya entertain atau biaya hiburan Kementerian Pertanian (kementan) RI.
Banjir diperparah dengan gangguan drainase.
Berita seputar Timnas U-23 yang berlaga di Piala Asia adalah salah satu tema berita yang cukup menarik perhatian pembaca News VIVA, sepanjang Senin kemarin 29 April 2024.
Sang Istri Diduga Selingkuh dengan Pastor, Suami: Dia dan Romo Tidur dalam Satu Selimut
Nasional
30 Apr 2024
Heboh dugaan pastor di Manggarai Timur, NTT yang meniduri istri orang. Sang suami memergoki istrinya dan pastor tidur dalam satu ranjang di rumahnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat 'down' saat wasit yang memimpin laga semifinal Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan, Senin malam, menganulir gol Muhammad Ferrari ke g
Selengkapnya
Partner
Jamie Juthapich Indrajundra yang akrab disapa dengan Jamie, adalah seorang aktris dan model Thailand-Jerman yang menandatangani kontrak di bawah GMMTV.
Makan Sedikit Tapi Cepat Kenyang? Awas, Ini Tanda Bahaya Kesehatan yang Tak Boleh Diabaikan
Bandung
17 menit lalu
Sistem pencernaan yang sehat sangat penting untuk tubuh manusia. Sistem ini bekerja dengan mencerna makanan, memecah nutrisi, dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Ga
Saat ini LPS memiliki aset sebanyak Rp 224,66 triliun yang diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun ini. Sumber dana LPS modal awal pemerintahan Rp4 triliun.
Sebanyak 17 desa di Kabupaten Banyuwangi mendapatkan Sertipikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah dari Presiden Joko Widodo melalui Kementerian ATR/BPN.
Selengkapnya
Isu Terkini