VIVAnews - Tujuh siswa SMA Seruni Don Bosco ditahan terkait dengan kasus bullying kepada siswa baru di sekolah mereka. Menanggapi hal ini, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menganggap langkah Kepolisian Resor Jakarta Selatan itu telalu terburu-buru.
"Langkah Polres menetapkan tersangka, kemudian ditahan dan akan dititipkan ke Salemba ini langkah yang terburu-buru, Polisi kan belum melakukan mediasi yang intensif," ujar Arist kepada VIVAnews, Jumat, 3 Agustus 2012.
Polisi harusnya terlebih dahulu melakukan mediasi antara korban dan pelaku sampai bener-benar menemukan kata damai. Selama tidak ada jalan buntu, penahanan terhadap tujuh siswa itu bukan menyelesaikan masalah.
"Itu malah justru menghambat proses rekonsiliasi atau proses pencocokan antara korban dan pelaku," katanya.
Dijelaskan Arist, pertemuan antara Komnas Perlindungan Anak (Komas PA), korban dan pelaku sudah dilakukan. Kemudian ada kesepakatan untuk melakukan perudingan untuk perdamaian.
Tujuh murid Don Bosco dianggap tidak kooperatif saat menjalani pemeriksaan. Dan atas dasar itu, polisi kemudian melakukan penahanan. Tapi Arist menilai bahwa tindakan polisi tidak bisa dibenarkan dan menjadikan alasan itu untuk melakukan penahanan.
"Gak bisa itu dijadikan alasan, mereka cengengesan dan tidak mengaku salah karena mereka rasa itu sudah menjadi budaya turun temurun di Don Bosco. Mereka juga merasa hal yang sama ketika masih junior, jadi ketika diperiksa mereka tidak merasa bersalah," katanya.
Menurut Arist, pendekatan yang dilakukan polisi salah karena tidak menggunakan pendekan psikologis. Dalam kasus ini, polisi justru menggunakan pendekatan pengakuan saja. Mestinya, seluruh siswa itu didampingi juga oleh psikolog.
"Sikap pelaku yang tidak kooperatif karena polisi salah pendekatan. Gunakan pendekatan pengakuan saja, dihadapan media disuruh mengaku dan diinterogasi. Dengan cara itu mereka tidak akan mengaku," ujar Arist.
Arist mengaku pihaknya telah berbincang dengan para pelaku, dan mereka mengaku bersalah dan bersedia meminta maaf kepada para korban. "Kemarin mereka mau akui kesalahannya, ini kan berarti ada yang salah dengan cara polisi memeriksa pelaku," katanya. (adi)
Sumber :
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Nasional
26 Apr 2024
Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.
Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
Nasional
26 Apr 2024
Thomas Trikasih Lembong, atau yang dikenal sebagai Tom Lembong, memilih tetap setia bersama Anies Baswedan. Walau, di Pilpres 2024, Anies dengan Muhaimin Iskandar, kalah.
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
Selengkapnya
Partner
Band cadas kawakan asal Malang, Jawa Timur, Primitive Chimpanzee akan kembali menggebrak pentas musik underground di kota kelahirannya lewat konser tunggal di MCC
9 Quote dan Kutipan Suhrawardi al-Mashriqi yang Banyak Menginspirasi Generasi Setelahnya
Wisata
39 menit lalu
Suhrawardi al-Mashriqi, atau Shahab al-Din al-Suhrawardi, adalah sosok yang sangat dihormati dalam sejarah pemikiran Islam. Kontribusinya yang monumental dalam bidang fil
Mengintip Konsep Mistisme dalam "Kitab al-Muqawamaat" Karya Suhrawardi al-Mashriqi
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Suhrawardi al-Mashriqi, atau dikenal juga sebagai Shahab al-Din al-Suhrawardi, adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah pemikiran Islam, terutama dalam bidang fils
Tak hanya di Tribun, Sang Kapten Rizky Ridho Dapat Dukungan Teman Kampusnya di UM Surabaya
Jatim
sekitar 1 jam lalu
Tak Hanya di Tribun, Aksi dukungan dengan memasang poster bergambar wajah Kapten Timnas Indonesia U 23 Rizky Ridho juga dilakukan oleh puluhan mahasiswa UM Surabaya...
Selengkapnya
Isu Terkini