Nenek di Depok Tewas Dianiaya Rampok

ilustrasi pembunuhan
Sumber :
  • VIVAnews/Faddy Ravydera

VIVAnews - Seorang nenek ditemukan tewas tertelungkup bersimbah darah di rumahnya di komplek Pelni, Depok, Jawa Barat, Senin 6 Agustus 2012. Nenek berusia 63 tahun ini diduga adalah korban penganiayaan perampok. 

Sejumlah saksi mata menuturkan, korban yang diketahui bernama Juju Juhariah ini ditemukan pertama kali tak bernyawa di kamar rumahnya di lantai dua oleh suaminya Hadi sekitar pukul 17.00.

Dalam aksinya itu, pelaku yang diduga hanya beraksi seorang diri, berhasil membawa sejumlah uang di dalam amplop. Tak hanya menjarah harta korban, pelaku juga sempat menganiaya nenek yang tidak berdaya itu. Hal itu diakui saksi saat melihat jasad korban.

"Yang menemukan pertama kali bapak. Saat itu, posisi ibu sudah tertelungkup bersimbah darah. Saya tidak tahu berapa jumlah uang yang hilang karena isinya di dalam amplop," kata Lukman, 25, anak korban di lokasi kejadian.

"Saya menduga ibu tewas dianiaya. Karena ada luka sundut di tangan dan muka memar serta kepala belakang pecah," timpal Lukman dengan mata berkaca-kaca.

Saksi lain, Joko ketua RW setempat mengatakan, sebelum diketahui tewas, sekitar pukul 14.00 kediaman korban sempat didatangi seorang pria. Pria misterius itu, datang dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra warna hitam.

"Kata warga dan tetangga dekat korban, pria itu terlihat mondar-mandir. Saya juga baru dapat kabar bu Juju meninggal tadi, sebelum buka puasa. Di rumah itu, bu Juju memang sendiri, karena anak dan suaminya kerja," ungkap Joko.

Sementara itu, adanya tanda-tanda bekas penganiayaan pada diri korban juga dibenarkan oleh aparat. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menduga korban tewas akibat hantaman benda tumpul.

"Iya ada kejanggalan yang terjadi. Di bagian wajah, kepala dan tangan banyak terdapat luka. Tak hanya itu, kami juga menemukan sebilah pisau tergeletak tapi tak ada bekas darah. Kuat dugaan korban dihantam berkali-kali," kata Kapolsekta Sukmajaya AKP. Fitria Mega.

Guna penyidikan lebih lanjut, Mega mengaku pihaknya akan membawa jasad korban untuk diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Sejumlah saksi pun telah diperiksa terkait kasus tersebut.

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget, Eh yang Menang Capresnya Gemoy dan Bisa Joget
Timnas Indonesia

Timnas Indonesia Gagal ke Olimpiade Paris 2024, AFC: Akhir yang Memilukan

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menyorot kekalahan Timnas Indonesia dari Timnas Guinea di playoff Olimpiade 2024 Paris yang berlansung pada Kamis, 9 Mei 2024 malam WIB.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024