Nasib Pentungan Satpol PP DKI di Bawah Jokowi

Jokowi Berkunjung ke Pasar Tradisional
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Gubernur DKI Joko Widodo memberikan kulah umum di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis siang 25 Oktober 2012. Di salah satu ruangan di "Pentagon" Indonesia itu, gubernur yang akrab disapa Jokowi itu berbagi cerita tentang Satuan Polsi Pamong Praja (Satpol PP).

Top Trending: Misteri Kematian Vina, Fortuner Hitam Hadang Ambulan Bawa Pasien Sakit

Ini beberapa di antaranya.

Saat masih menjabat Walikota Solo, Jokowi sempat didatangi Kepala Satpol PP saat itu. Mereka berbincang tentang rencana penambahan anggaran untuk kebutuhan Satpol PP.

"Pak, kami minta ditambah 600 pentungan," kata Jokowi mengutip Kepala Satpol PP.

Mengenal Penyakit Parkinson: Gangguan Sistem Saraf Sebabkan Gemetar Hingga Kesulitan Bergerak

"Terus?" balas Jokowi.

"Sama minta tamengnya 600 unit," Jokowi menirukan.

PON 2024, Pj Gubernur Sumut: Jadi Tuan Rumah yang Baik, Sukseskan Bersama

"Terus?" Jokowi menimpali lagi.

"Sama pistol, Pak, empat unit," kata Kepala Satpol PP.

Lama-kelamaan, Jokowi mengaku tidak tahan lagi mendengarnya, "Saya bentak. Pak, ingat ya, selama saya menjadi walikota jangan sekali-kali meminta itu." 

Jokowi berprinsip rakyat bukan untuk digebuki atau dipukuli. Berdasarkan konstitusi, negara harus melindungi, mencerdaskan, dan mensejahterakan rakyatnya.

"Akhirnya saya katakan, besok semua pentungan dan tameng dikumpulkan. Masukkan gudang. Selama saya jadi walikota, jangan dibuka," ujar Jokowi disambut tepuk tangan peserta kuliah umum. 

Lalu bagaimana dengan pentungan-pentungan Satpol PP di Jakarta?

"Yang di DKI belum saya kumpulkan. Tunggu waktunya," kata Jokowi. (kd)

Enzy Storia

Stafsus Kemenkeu Tanggapi Tas Enzy Storia yang Tertahan Bea Cukai, Netizen Singgung Ini

Unggahan Enzy Storia tersebut  langsung membuat staf khusus Kementerian Keuangan Prastowo Yustinus angkat bicara.

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024