Anak Sakit, Eliyas Harus Bayar Uang Muka Rp15 Juta

Keluarga menangisi kematian bayi Dera
Sumber :
  • tvOne
VIVAnews
- Orangtua Dera Nur Anggraini, Eliyas Setya Nugroho,

yakin betul dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI yang dimilikinya akan mempermudah bagi anaknya untuk mendapatkan perawatan.


"Tidak membawa kartu sehat. Tapi saya yakin dengan membawa KTP DKI saja," kata Eliyas, Senin, 18 Febuari 2013.

Peringati May Day, Serikat Buruh Rokok di Yogyakarta Minta Pemerintah Kaji Ulang RPP Kesehatan

Namun saat membawa Dera ke rumah sakit, Eliyas justru mendapatkan kenyataan yang berbeda. Delapan rumah sakit daerah menolaknya.
Menpora Dito Beri Kabar Baik, Arab Saudi Komitmen Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20


Indonesian Embassy in Beijing Exposes Bride Scam in China
Bahkan kata Eliyas, ada rumah sakit yang meminta untuk membayar uang muka untuk perawatan sebesar Rp15 juta. Lelaki yang belum berusia 20 tahun ini juga mengaku ditolak di Rumah Sakit Fatmawati dan Tria Dipa, dengan alasan kamar sudah penuh.

"Selalu penuh dan tidak ada peralatan, lalu ada yang minta DP Rp15 juta. Saya repot, dari mana duit sebanyak itu," katanya.


Bayi Dera Nur Anggraini yang ditolak 8 rumah di Jakarta karena alasan penuh akhirnya meninggal dunia, Sabtu, 16 Febuari 2013. Setelah lima hari menjalani perawatan di rumah, Dera meninggal dunia. Sementara kembarannya, Dara, dibawa ke Rumah Sakit Tarakan, untuk menjalani perawatan.


Hingga siang ini belum ada pihak dari Pemprov DKI maupun dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang datang ke rumah duka. Sejak pagi baru ada satu petugas dari Puskesma Jati Padang dan satu petugas rumah. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya