Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menanggapi kritikan Dewan Perwakilan Daerah dari Fraksi Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mereka menilai Rancangan Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2013-2017 belum menggambarkan arah pembangunan dan bagaimana kondisi Jakarta lima tahun ke depan.
Menurut Jokowi, RPJMD tersebut merupakan sebuah dokumen formal yang harus disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai suatu persyaratan saja. Jokowi mengaku dalam RPJMD yang telah disusun tersebut hanya bagian-bagian makronya saja, belum mencakup sampai hal-hal yang detail.
"Lebih penting adalah implementasi pelaksanaan itu di lapangan yang biasanya bikin kocar-kacir. Kami mau fokus di situ. Prosesnya yang paling penting di situ. Kalau hanya dokumen RPJMD nya sudah mencakup dari kegiatan-kegiatan yang ada, ya sudah," kata Jokowi.
Dia mengungkapkan, walaupun dalam dokumen sudah bagus tapi seringkali pelaksanaan di lapangan menemukan masalah. "Kami ini paling kedodoran dan kocar-kacir di pelaksanaannya," kata Jokowi.
Mantan wali kota Solo itu mengaku pihaknya bisa saja membuat dokumen RPJMD yang sangat bagus, tapi itu bukan merupakan sesuatu hal yang istimewa karena menurutnya yang paling penting adalah pelaksanaan di lapangan. "RPJMD itu kan dokumen adminisratif yang harus dipenuhi kalau mau buat yang bagus yah bisa aja. Kalau tidak dilaksanakan untuk apa?" ujarnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia mengungkapkan, walaupun dalam dokumen sudah bagus tapi seringkali pelaksanaan di lapangan menemukan masalah. "Kami ini paling kedodoran dan kocar-kacir di pelaksanaannya," kata Jokowi.