Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto menjelaskan, petugas awalnya melacak pelaku perampokan toko emas tanpa melibatkan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Toni menerangkan, sejak kejadian perampokan tersebut yakni pada hari Minggu 10 Maret 2013, tim Polda Metro Jaya langsung berkordinasi dengan Densus 88. Pasalnya pelaku berjumlah tujuh orang dan menggunakan senjata api.
Baca Juga :
10 Tips Redakan Nyeri Haid dengan Cara Alami
Setelah itu, petugas baru menangkap dua pelaku dikawasan Pondok Aren, Bintaro. Salah satu pelaku yang ditangkap dikawasan tersebut yakni M, teroris CIMB Medan dan Bom Beji Depok.
Selanjutnya, tim lain juga menangkap di Teluk Gong, Jakarta Utara berjumlah tiga orang dan di Bekasi juga 2 orang. "Kita menangkap tujuh orang dalam satu hari, dari Kamis malam hingga Jumat siang ini.
Saat ini petugas masih bekerja untuk mencariĀ satu orang yang DPO," kata Toni.
Berdasarkan pengakuan tersangka sementara, para teroris menyewa kontrakan milik Teroris M dengan harga Rp50 ribu per hari. Mereka telah mengontrak selama tiga bulan.
Saat ini polisi masih mengembangkan lokasi perampokan yang dilakukan oleh para teroris. Pasalnya, ditemukan kejadian serupa di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sementara itu, terkait dengan bom yang ditemukan, ia belum bisa memastikan jenis bom tersebut. Polisi masih mengunggu hasil labfor Mabes Polri baik kekuatan ledaknya dan ukurannya. "Kami masih didalami siapa yang buat bom itu dan sudah berapa lama merencanakan," jelasnya. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selanjutnya, tim lain juga menangkap di Teluk Gong, Jakarta Utara berjumlah tiga orang dan di Bekasi juga 2 orang. "Kita menangkap tujuh orang dalam satu hari, dari Kamis malam hingga Jumat siang ini.