Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Tim gabungan Polda Metro Jaya bersama dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tujuh orang pelaku perampokan toko emas yang terjadi di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Dari penangkapan tersebut, tiga orang ditembak mati petugas, karena melawan saat akan ditangkap. Salah satu pelaku bernama Makmur alias Bram diketahui sebagai jaringan teroris, yang pernah terlibat perampokan di PT Bank CIMB Niaga Tbk cabang Medan dan pemboman di Beji, Depok.
Saat pengerebekan di Bekasi kemarin, Jumat 15 Maret 2013, tempat menyimpan 14 bom pipa diketahui milik Edy, salah satu pelaku yang ikut diamankan petugas. Warga sekitar menyebut Edy sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera.
"Itu masih dugaan, dalam
database
partai atas nama tersangka memang tidak ada. Namun, bisa saja kalau dia simpatisan. Itu mungkin," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius saat jumpa pers di kantornya, Sabtu 16 Maret 2013.
Senada dengan Suhardi, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno juga mengatakan masih mendalami informasi tersebut. Saat ini, pelaku masih dibawa oleh petugas untuk mengejar tersangka F yang kabur.
Putut juga belum menjelaskan dari jaringan teroris mana mereka berasal. "Semua pelaku perampokan toko emas ini
kan
punya peran yang berbeda-beda. Berkaitan dengan jaringan teroris kami akan koordinasi dengan Densus Mabes Polri," tambah Putut.
Baca Juga :
Momen Temu Alumni Wujudkan USAHID Unggul
Dalam penangkapan ketujuh tersangka ini, polisi juga telah menyita barang bukti berupa 5 senpi rakitan, 12 bom pipa, 34 butir peluru kaliber 99 mm, 2 sepeda motor, dan perhiasan emas 1 kilogram. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam penangkapan ketujuh tersangka ini, polisi juga telah menyita barang bukti berupa 5 senpi rakitan, 12 bom pipa, 34 butir peluru kaliber 99 mm, 2 sepeda motor, dan perhiasan emas 1 kilogram. (art)