Temuan Bahan Bom di Kelapa Gading

Wahyu Menghilang Sejak Pagi Hari

VIVAnews - Wahyu, orang yang menempati rumah yang diduga menjadi tempat perakitan bom sudah menghilang sejak pukul 06.00 WIB. Wahyu bahkan menitipkan anaknya yang berusia sembilan bulan ke pemilik rumah kontrakan itu.

"Pagi tadi dia beralasan mengantarkan istrinya kerja dan sampai sekarang belum balik lagi," ungkap Endang (28), pemilik rumah kontrakan, kepada wartawan di Jalan Kepala Gading Sengon, RT 05  RW 14 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Selasa, 21 Oktober 2008.

Endang menjelaskan, Wahyu menempati rumah kontrakan yang dimilikinya itu sudah satu tahun lebih. Setiap bulannya, Wahyu membayar kontrakan Rp 200 ribu. Selama menempati kontrakan, Endang tidak melihat gerak gerik Wahyu yang mencurigakan. "Orangnya biasa saja," tuturnya.

Wahyu juga tidak memiliki pekerjaan. "Istrinya yang kerja, dianya sering dipanggil warga untuk gali sumur," jelas perempuan berjilbab itu.

Pada pukul 07.30 WIB, polisi menemukan tiga kg bahan peledak dan 25 butir peluru di sebuah rumah kontrakan di Kelapa Gading. Polisi juga menemukan sejumlah dokumen dan buku-buku petunjuk pembuat bom di dalam rumah.

MK Ungkap Alasan Arsul Sani Boleh Tangani Sengketa Pileg PPP meski Tak Ikut Memutus
Reorganisasi antara MIND ID dan INALUM akan mengakselerasi program hilirisasi. (ilustrasi hilirisasi)

Investasi Hilirisasi Turun Jadi Rp 75,8 Triliun di Kuartal I-2024

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mencatat bahwa realisasi investasi di bidang hilirisasi mencapai Rp 75,8 triliun di Q1.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024