Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Polres Metro Jakarta Barat, kembali menangkap Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules Rosario Marshall, terkait beberapa kasus pemerasan. Dari hasil laporan, Hercules diduga melakukan pemerasan dari 2006 hingga 2013 di Jakarta Barat.
Kepala Polisi Resort Jakarta Barat, Komisaris Besar Pol. M Fadil Imran, Sabtu 3 Agustus 2013, menyebutkan, sejak 2006 kepolisian sudah menerima empat pelapor terkait kasus pemerasan dan pencucian uang yang dilakukan Hercules.
"Sejak 2006 ada empat laporan kepolisian yang terkait Hercules, semuanya terkait dengan pemerasan itu," Kata Fadil di Mapolres Jakarta Barat.
Fadil menuturkan, hingga saat ini, polisi belum mendata secara terperinci berapa jumlah kerugian dari para korban. Tetapi, dari hasil laporan salah satu korban selama dua tahun terakhir, kerugian yang dideritanya hingga Rp960 juta. Menurut dia, dugaan pemerasan itu dilakukan secara bertahap.
"Kalau jumlahnya tidak tahu pasti. Tapi, salah satu korban menyebutkan hampir Rp1 miliar dalam satu kasus secara bertahap. Jumlah itu baru 2 tahun terakhir," kata dia.
Fadil berharap, Hercules mendapatkan hukuman setimpal dari aksinya tersebut. Upaya ini agar menimbulkan efek jera kepada para preman.
Dia menambahkan, seharusnya tidak hanya ditahan secara fisik, tetapi hartanya juga. Karena terkait dengan pencucian uang.
"Kami tidak akan asal menyita, tapi melalui suatu proses pengkajian yang tajam. Kemudian, untuk pelaku pencucian uang, bukan hanya hukuman badan, tapi juga harta kekayaan," tuturnya. (art)
![Ketua BEM USU, Aziz Syahputra.(B.S.Putra/VIVA)]()
![img_title]()
Fadil menuturkan, hingga saat ini, polisi belum mendata secara terperinci berapa jumlah kerugian dari para korban. Tetapi, dari hasil laporan salah satu korban selama dua tahun terakhir, kerugian yang dideritanya hingga Rp960 juta. Menurut dia, dugaan pemerasan itu dilakukan secara bertahap.
"Kalau jumlahnya tidak tahu pasti. Tapi, salah satu korban menyebutkan hampir Rp1 miliar dalam satu kasus secara bertahap. Jumlah itu baru 2 tahun terakhir," kata dia.
Fadil berharap, Hercules mendapatkan hukuman setimpal dari aksinya tersebut. Upaya ini agar menimbulkan efek jera kepada para preman.
Dia menambahkan, seharusnya tidak hanya ditahan secara fisik, tetapi hartanya juga. Karena terkait dengan pencucian uang.
"Kami tidak akan asal menyita, tapi melalui suatu proses pengkajian yang tajam. Kemudian, untuk pelaku pencucian uang, bukan hanya hukuman badan, tapi juga harta kekayaan," tuturnya. (art)
Meski Ada Solusi Keringanan Pembayaran, BEM USU Tegas Menolak Kenaikan UKT
Aziz mengungkapkan bahwa kenaikan UKT sudah dirasakan mahasiswa USU pada tahun 2022, lalu. Tapi, bahasa UKT berkeadilan, ia menilai tidak sama sekali dirasakan.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :
