Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Rendy Fajar Zein, korban kecelakaan beruntun di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Minggu 22 September 2013, menuturkan kejadian nahas yang menimpanya tadi pagi.
Menurut Rendy, ia dan teman-temannya pergi ke Senayan usai perayaan ulang Salsabila Yasaroha Aslaha di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu malam 21 September 2013.
"Malam itu, saya sudah minta pulang. Tapi teman-teman pada mau makan otak-otak, termasuk Salsabila dan Fikri," ujar Rendy saat dihubungi wartawan.
Tabrakan itu terjadi ketika Rendy tengah beristirahat di dalam mobilnya, Honda Accord warna silver.
"Sekitar 10-15 menit saya di sana, tiba-tiba ada hantaman. Saya sampai terpontang-panting. Nyeri langsung terasa di dada kanan bawah. Tangan kanan bengkak," kata dia.
Baca Juga :
Kisah Nyata di Balik Rumah Bagus Pasukan Tengkorak dan Hadiah 5 Miliar dari Jenderal TNI Maruli
Pihak kepolisian, kata Rendy, juga sudah meminta keterangan darinya. "Saya sempat diperiksa anggota Polisi, dia meminta data saya," kata Rendy.
Mengenai peristiwa tragis ini, Rendy mengaku tidak mendapat firasat apapun sebelumnya. Namun, menurutnya, Salsabila memang kerap minta foto bersama.
"Sebelum kejadian, saya tidak tahu ya, almarhum (salsabila) minta foto. 'Kak, foto-foto sama Salsabila dulu'. Selama merayakan (ulang tahunnya), dia ceria dan terlihat senang. Saya tidak tahu ternyata terakhirnya begini," kata dia.
Sebelumnya, Kecelakaan beruntun kembali terjadi di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 22 September 2013. Kecelakaan yang melibatkan empat mobil dan pejalan kaki itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.
Kecelakaan itu menewaskan dua orang, yaitu Salsabila Yasaroha Aslaha dan Fikri Rahmadoni. Toyota Altis B 1469 NBB yang dikemudikan oleh DavidĀ menghantam tiga mobil, yaitu Honda Accord B 8049 AG, Toyota Vios B 71 AL, dan Mercedes Benz B 2345 KA, yang tengah diparkir di lokasi kejadian.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pihak kepolisian, kata Rendy, juga sudah meminta keterangan darinya. "Saya sempat diperiksa anggota Polisi, dia meminta data saya," kata Rendy.