Polda: Tidak Benar Ada Demonstran Tewas, Isu Hoax

Pengamanan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews -
HP China Standar Militer Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, membantah ada korban jiwa dalam aksi unjuk rasa di Bundaran Air Mancur Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis 21 Agustus 2014.

Video Pengendara Motor Serobot Mobil yang Sudah Bayar Parkir Elektronik

Dalam wawancara dengan
Diduga Karena Cemburu, Perawat di Lampung Tengah Babak Belur Dianiaya Pacar
tvOne , Rikwanto menuturkan isu yang menyebutkan adanya korban jiwa dan korban tertembak saat unjuk rasa tidak benar.


"Kalau ada yang mengatakan ada yang tertembak mati, ada yang terluka tembak, itu
hoax
atau berita sampah yang tidak usah diikuti berita-berita selanjutnya," ujar Rikwanto.


Menurut Rikwanto, berdasarkan standar operasional prosedur (SOP), anggotanya tidak dipersenjatai peluru tajam. Untuk mengamankan aksi, Kepolisian hanya menggunakan water canon dan gas air mata untuk mengantisipasi terjadinya aksi anarki dalam unjuk rasa.


"Semua bisa menyaksikan dari awal, kami sudah menyampaikan ke media dan masyarakat dalam rangka SOP yang kita terapkan tidak ada menggunakan peluru tajam, tidak ada menggunakan senjata," ujar Rikwanto.


Kata Rikwanto, dalam unjuk rasa itu ada empat orang yang diamankan. Mereka dinilai sebagai provokatif. Ada tiga terluka, salah satunya sopir mobil unimog, yang kini telah diamankan dan telah dirujuk ke RS Kramat Jati. 


Rikwanto menjelaskan, isu adanya korban tertembak dan korban tewas adalah penggiringan opini. Hal itu, kata dia, sudah biasa dalam sejumlah aksi unjuk rasa.


"Ini memang strategi (pengunjuk rasa). Pengalaman kami di lapangan, pertama orasi, kedua provokasi, ketiga anarkis, keempat membangun opini. Salah satu membangun opininya begini, ada yang tertembak, ada luka tembak dan lain-lain," jelas dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya