Sumber :
- VIVAnews/Rizki Aulia Rachman
VIVAnews
- Kasus pencurian rumah mewah dengan modus menyamar sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di kawasan Ibu Kota Jakarta kian marak terjadi. Dari catatan Polda Metro, ada tiga laporan sepanjang Oktober 2014 terkait kasus tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, mengatakan, dalam kasus ini, anggotanya telah mengungkap dua kasus, yaitu pencurian yang terjadi pada tanggal 2 Oktober 2014 di Jalan Cempaka Raya Blok E2 no 14, Sawah Barat, Jakarta Timur, dan 11 Oktober 2014 di Kelapa Gading Utara Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara.
Baca Juga :
BRI Menjadi Sponsor Utama Penghargaan Exquisite’s Best Restaurants & Bars 2024
"Untuk kawanan Jakarta Timur, petugas masih mengejar kepada RH, BD, CU yang masih DPO. Dalam dua kasus ini, diketahui para pelaku terlebih dahulu menggunakan jasa PRT untuk memuluskan aksinya," kata Heru.
Heru mengatakan, mulanya PRT tersebut melamar pekerjaan sendiri, ada juga yang ditawarkan melalui agen pembantu yang abal-abal. Setelah korban terperdaya, dan memperkerjakan para PRT, para pelaku biasanya langsung menyusun strategi untuk menguras harta para majikannya.
"Para PRT ini kemudian mengamati situasi dan keadaan rumah, barang apa saja yang bisa diambil, kemudian bekerja sama dengan kawanannya masing-masing. Dan biasanya mereka beraksi saat rumah sedang sepi. Jadi, PRT ini orang pertama yang mengerti situasi di dalam rumah korban," ujarnya
Untuk saat ini, kata Heru, selain mengamankan 8 orang tersangka, petugas juga menyita barang bukti berupa barang berharga, seperti perhiasan, handphone, uang tunai ratusan ribu rupiah, linggis, dan brankas.
Atas perbuatannya tersebut, para tersangka dijerat dengan pasal 363 KUHP, dan pasal 480 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara diatas 10 tahun.
Halaman Selanjutnya
Heru mengatakan, mulanya PRT tersebut melamar pekerjaan sendiri, ada juga yang ditawarkan melalui agen pembantu yang abal-abal. Setelah korban terperdaya, dan memperkerjakan para PRT, para pelaku biasanya langsung menyusun strategi untuk menguras harta para majikannya.