Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Wali Kota Tangerang Selatan, Banten, Airin Rachmi Diany, membenarkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kota itu memang tak mempunyai dokter spesialis anak. Oleh karena itu, ia meminta maaf atas peristiwa bayi Mudzikri yang meninggal akibat ketiadaan dokter spesialis anak pada pekan lalu.
Wali Kota Airin pun berjanji segera mengganti Kepala Dinas Kesehatan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas tragedi itu.
Di tempat terpisah, keluarga bayi Mudzikri, didampingi seorang kuasa hukum, mendatangi RSUD untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban. Sebab, mereka mengklaim rumah sakit telah menelantarkan Mudzikri sehingga tak mendapatkan pertolongan medis sampai meninggal dunia.
Tapi niat mereka untuk menemui Direktur rumah sakit itu gagal meski telah menunggu lebih tiga jam. Mereka hanya ditemui dokter biasa.
Arifin Nur Majid, kuasa hukum keluarga Mudzikri, mengaku kecewa terhadap RSUD Kota Tangerang Selatan karena aspirasi kliennya tidak ditanggapi. Ia juga sangat menyayangkan rumah sakit yang tidak memiliki spesialis anak, sedangkan RSUD Kota Tangerang Selatan sudah hampir tiga tahun berdiri.
Baca Juga :
Realme Menyapa Pengguna Lewat WhatsApp
Bayi itu sebelumnya dilaporkan mengalami kejang-kejang lalu tak sadarkan diri. Ia kemudian dibawa ke RSUD Kota Tangerang Selatan oleh neneknya, Yulianti, berbekal kartu Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).
Tapi, kata Yulianti, Mudzikri tak segera mendapatkan pertolongan medis. Rumah Sakit beralasan tak ada dokter spesialis untuk menangani bayi pasangan Hadi dan Mardiah, warga Kampung Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, itu. Tidak lama setelah tak mendapatkan perawatan apa pun, bayi Mudzikri menghembuskan napas terakhir.
Rumah Sakit membantah
RSUD membantah telah menelantarkan Mudzikri. Menurut Kepala Bidang Medis RSUD Kota Tangerang Selatan, Triutami Pertiwi, bayi Mudzikri telah mendapatkan penanganan medis, meski tak maksimal hingga meninggal dunia. Sebabnya adalah keterbatasan peralatan medis dan Rumah Sakit tidak memiliki dokter spesialis anak.
Tenaga medis yang menangani bayi Mudzkri, dr Mauludi, juga membantah tuduhan keluarga korban. Menurut dia, sebelumnya telah disampaikan kepada pihak keluarga bahwa Rumah Sakit tidak memiliki dokter spesialis anak. Ditambah peralatan medis yang tidak memadai untuk menangani Mudzikri, yang kala itu sudah kritis.
Iksan Bhakti/Tangerang Selatan
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bayi itu sebelumnya dilaporkan mengalami kejang-kejang lalu tak sadarkan diri. Ia kemudian dibawa ke RSUD Kota Tangerang Selatan oleh neneknya, Yulianti, berbekal kartu Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).