Sumber :
- Yulianisa
VIVA.co.id
- Anak-anak korban kebakaran ratusan rumah di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, dapat kembali bersekolah meski seluruh seragam dan alat tulis mereka telah hangus terbakar.
Anak-anak korban kebakaran dapat kembali ke sekolah setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memberikan bantuan darurat berupa seragam dan juga buku tulis untuk seluruh anak sekolah korban kebakaran.
Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede menuturkan, anak-anak korban kebakaran Sawah Besar mulai kembali ke sekolah terhitung Rabu besok, 25 Februari 2015.
"Tadi pak Wagub sudah bagikan seragam dan alat tulis jadi ke depannya tidak akan ada lagi masalah," kata Pardede.
Pasca kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan rumah warga itu, anak-anak korban kebakaran hanya menghabiskan waktu dengan bermain di lokasi pengungsian korban kebakaran di sekitar Stasiun Sawah Besar.
"Rumah saya kebakar. Seragam sama buku juga. Sudah minta izin ke sekolah nggak masuk. Ibu yang ngizinin," kata Nizar, bocah kelas tiga SD 08 Karang Anyar Jakarta Pusat di lokasi pengungsian.
Mereka mendapatkan kelonggaran dari sekolah untuk tidak masuk sekolah dalam satu dua hari ke depan sampai kondisi keluarga anak-anak itu stabil di pengungsian.
"Untuk satu sampai dua hari k edepan dapat dispensasi untuk tidak bersekolah," kata Pardede.
Sementara itu, hingga saat ini, tercatat terdapat 2.470 orang warga yang terpaksa diungsikan setelah rumah mereka ludes dilalap api dalam kebakaran yang terjadi Senin petang, 23 Februari 2015.
Baca juga:
![Pekerja proyek Hotel Swiss-Bell memilih pulang kampung.]()
![img_title]()
"Tadi pak Wagub sudah bagikan seragam dan alat tulis jadi ke depannya tidak akan ada lagi masalah," kata Pardede.
Pasca kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan rumah warga itu, anak-anak korban kebakaran hanya menghabiskan waktu dengan bermain di lokasi pengungsian korban kebakaran di sekitar Stasiun Sawah Besar.
"Rumah saya kebakar. Seragam sama buku juga. Sudah minta izin ke sekolah nggak masuk. Ibu yang ngizinin," kata Nizar, bocah kelas tiga SD 08 Karang Anyar Jakarta Pusat di lokasi pengungsian.
Mereka mendapatkan kelonggaran dari sekolah untuk tidak masuk sekolah dalam satu dua hari ke depan sampai kondisi keluarga anak-anak itu stabil di pengungsian.
"Untuk satu sampai dua hari k edepan dapat dispensasi untuk tidak bersekolah," kata Pardede.
Sementara itu, hingga saat ini, tercatat terdapat 2.470 orang warga yang terpaksa diungsikan setelah rumah mereka ludes dilalap api dalam kebakaran yang terjadi Senin petang, 23 Februari 2015.
Baca juga:
Proyek Dihentikan, Pekerja Hotel Swiss Bell Pulang Kampung
Pulang kampung karena tidak ada pendapatan akibat proyek dihentikan.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :
