Sumber :
- VIVA.co.id/Hadi Suprapto
VIVA.co.id
- Setelah seorang begal dibakar hidup-hidup di Pondok Aren, kali ini, seorang begal lainnya juga tewas di tangan massa, di tepi jalan tak jauh dari Kantor Badan Intelijen Negara (BIN) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Nasib CS (34) pelaku pembegalan di pintu perlintasan kereta api Volvo, Pasar Minggu akhirnya sama dengan nasib pelaku begal di Pondok Aren.
CS mengembuskan napas terakhir di tengah kerumunan warga yang menghakiminya, setelah gagal merampas sepeda motor seorang warga bersama tiga rekannya yang berhasil melarikan diri saat dikejar massa.
Kematian warga yang teridentifikasi berdomisili di Kelurahan Batu ampar, Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur tak kalah tragis. Ia tewas dengan tubuh penuh luka dan wajah berlumur darah.
S salah satu saksi mata aksi massa yang ditemui VIVA.co.id, di lokasi menceritakan. CS dihakimi massa tanpa ada seorang pun petugas polisi yang melerainya, meskipun peristiwa itu terjadi di pagi menjelang siang hari.
"Ada banyak sekali orang yang ikutan keroyok," kata S saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 1 Maret 2015.
Meski tidak sampai dibakar massa, CS tewas dalam keadaan tak kalah mengenaskan. Tak hanya dipukuli, CS juga diseret-seret massa hingga berkali-kali ke beberapa lokasi.
Bahkan, massa yang sudah tersulut amarah karena perbuatan CS, memajangnya dalam kondisi sekarat agar dapat disaksikan warga dan pengguna jalan lainnya.
"Habis dipukulin, terus diseret sampai babak belur juga dipajang ditonton warga," ucap dia.
Aksi massa baru terhenti setelah polisi mengamankan CS. Sayangnya, polisi terlambat, CS sudah tak lagi bisa diselamatkan.
Polisi akhirnya hanya dapat mengantarkan jasad CS ke kamar jenazah RS Polri Sukamto di Kramatjati, Jakarta Timur.
![Aplikasi Partmaps Diklaim Antibegal]()
![img_title]()
Kematian warga yang teridentifikasi berdomisili di Kelurahan Batu ampar, Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur tak kalah tragis. Ia tewas dengan tubuh penuh luka dan wajah berlumur darah.
S salah satu saksi mata aksi massa yang ditemui VIVA.co.id, di lokasi menceritakan. CS dihakimi massa tanpa ada seorang pun petugas polisi yang melerainya, meskipun peristiwa itu terjadi di pagi menjelang siang hari.
"Ada banyak sekali orang yang ikutan keroyok," kata S saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 1 Maret 2015.
Meski tidak sampai dibakar massa, CS tewas dalam keadaan tak kalah mengenaskan. Tak hanya dipukuli, CS juga diseret-seret massa hingga berkali-kali ke beberapa lokasi.
Bahkan, massa yang sudah tersulut amarah karena perbuatan CS, memajangnya dalam kondisi sekarat agar dapat disaksikan warga dan pengguna jalan lainnya.
"Habis dipukulin, terus diseret sampai babak belur juga dipajang ditonton warga," ucap dia.
Aksi massa baru terhenti setelah polisi mengamankan CS. Sayangnya, polisi terlambat, CS sudah tak lagi bisa diselamatkan.
Polisi akhirnya hanya dapat mengantarkan jasad CS ke kamar jenazah RS Polri Sukamto di Kramatjati, Jakarta Timur.
Baca Juga:
Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS
Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :
