Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- FHM, mucikari esek-esek online Apartemen Kalibata City, selalu memburu gadis-gadis di bawah umur yang putus sekolah untuk dijadikan wanita pemuas hasrat.
Hal itu diketahui, setelah Polda Metro Jaya mengungkap bisnis esek-esek online yang dilakoni FHM selama enam bulan terakhir ini.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Hal itu diketahui, setelah Polda Metro Jaya mengungkap bisnis esek-esek online yang dilakoni FHM selama enam bulan terakhir ini.
Dari pengungkapan kasus itu, polisi menemukan enam gadis, alias Angel di bawah umur yang menjadi koleksi FHM.
Enam gadis itu merupakan gadis-gadis lugu asal Bogor, Depok, dan Bandung. Mereka berasal dari keluarga tak mampu.
Kanit V Subdit Reknata Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Rita Iriana, mengatakan enam gadis yang diketahui berinsial NSP (14) dan MSP (17), EM (19), L (19) dan CL (20) adalah gadis desa yang putus sekolah, karena ketiadaan biaya.
"Mereka putus sekolah, itu yang memudahkan tersangka membujuk mereka untuk mau bekerja," kata Rita.
Para Angel itu, paling tinggi hanya pernah duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di daerah asal mereka.
Selama ini, FHM mengimingi upah ratusan ribu rupiah kepada mereka setiap kali melayani pria-pria hidung belang.
Setiap Angel mendapatkan upah 25 persen dari tarif yang diminta FHM kepada tamu-tamu yang ingin melakukan hubungan cinta sesaat dengan para angel.
FHM memasang tarif yang sama untuk semua angel koleksinya, yakni berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per jam.
Bisnis esek-esek online FHM terbongkar saat Polda Metro Jaya menggerebek dua kamar di Apartemen Kalibata City yang dijadikan tempat penampungan para angel dan dijadikan tempat bercinta, pada Sabtu 25 April 2015.
FMH membuka jaringan prostitusi melalui situs bernama domain
www.semprot.com
. Dalam situs tersebut, FHM bertugas sebagai admin dari sebuah forum yang dibuat dengan menawarkan langsung gadis-gadis di bawah umur untuk melayani seks sesaat. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dari pengungkapan kasus itu, polisi menemukan enam gadis, alias Angel di bawah umur yang menjadi koleksi FHM.
