Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta setiap anggota DPRD DKI untuk tidak takut, jika harus menjalani pemeriksaan penyidik kepolisian, terkait dugaan korupsi dana pengadaan perangkat
uninterruptible power supply
(UPS)
"Kalau Anda tidak terlibat, kenapa Anda harus ketar-ketir," kata Taufik, Selasa 5 Mei 2015.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, sebagai wakil rakyat, anggota DPRD yang dipanggil untuk menjalani pemeriksaan harus kooperatif.
"Sebagai anggota dewan yang taat hukum, wajib hukumnya untuk selalu bersikap kooperatif atas pemanggilan yang akan dilakukan Bareskrim," ujar Taufik.
Baca Juga :
Bareskrim Sita Surat yang Dikirim Ahok ke DPRD
Selain itu, Bareskrim juga telah melakukan pemeriksaan kepada dua orang anggota dewan dalam kapasitasnya sebagai saksi, yakni Wakil Ketua DPRD DKI dari fraksi PPP Abraham 'Lulung' Lunggana dan anggota fraksi Hanura Fahmi Zulfikar Hasibuan.
Keduanya merupakan anggota Komisi E DPRD DKI periode 2009 - 2014 yang merupakan komisi yang menyetujui dimasukkannya penganggaran pengadaan UPS yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan DKI di tahun 2014.
Berdasarkan penelusuran
VIVA.co.id,
ada 10 orang mantan anggota komisi E DPRD DKI periode 2009 - 2014, yang kembali menduduki jabatan sebagai anggota dewan di susunan keanggotaan DPRD DKI Jakarta periode 2014 - 2019.
Mereka adalah Abraham 'Lulung' Lunggana dari fraksi PPP, Fahmi Zulfikar Hasibuan dari fraksi Hanura, Jhonny Simanjuntak dari fraksi PDIP, Dwi Rio Sambodo dari fraksi PDIP, Merry Hotma dari fraksi PDIP, Belly Bilalusalam dari fraksi PPP, Iman Satria dari fraksi Gerindra, Rany Maulani dari fraksi Gerindra, Ichwan Jayadi dari fraksi PPP, dan Ashraf Ali dari fraksi Golkar. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Bareskrim juga telah melakukan pemeriksaan kepada dua orang anggota dewan dalam kapasitasnya sebagai saksi, yakni Wakil Ketua DPRD DKI dari fraksi PPP Abraham 'Lulung' Lunggana dan anggota fraksi Hanura Fahmi Zulfikar Hasibuan.