Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Penyidik kepolisian dari Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terus mendalami kasus pengadaan alat cadangan listrik
Uninterruptible Power Supply
(UPS) dan pengadaan alat
printer
dan
scanner
di lingkungan sekolah DKI Jakarta.
Baca Juga :
Lulung Desak KPK Segera Tangkap Ahok
Namun, ia belum mengetahui peluang politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, menjadi pembuka kasus korupsi alat cadangan listrik, printer dan scanner di DKI Jakarta.
"Nggak tahu nanti. Kalau dia buka hal baru dan belum kita tangani, bisa saja
whistle blower
dalam hal itu," kata Budi.
Sementara itu, Haji Lulung membantah kalau dirinya dijadikan orang yang membuka kasus tersebut, karena kasus itu baru dibuka saat terjadi pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta.
"Kan baru ada temuan kasus. Kalau kemarin tidak ada temuan kasus. Sekarang ada dan kami aktif membantu mengungkap," ujarnya.
Dalam kasus ini, penyidik kepolisian telah menetapkan dua orang tersangka yakni Alex Usman yang saat itu menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menegah Jakarta Barat. Sementara tersangka Zaenal Sulaiman sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
Keduanya dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-undang Nomer 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan tindak pidana korupsi Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP.
Halaman Selanjutnya
Namun, ia belum mengetahui peluang politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, menjadi pembuka kasus korupsi alat cadangan listrik, printer dan scanner di DKI Jakarta.