- REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id - Pembangunan Wisma Atlet Asian Games terancam gagal, karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih meninjau ulang lahan yang akan digunakan membangun Wisma Atlet itu.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov DKI rupanya perlu meninjau ulang rencana membangun wisma atlet di lahan seluas 11 hektar di Kemayoran itu karena tanah ternyata masih tersandung masalah sengketa.
"Saya tidak mau menerima lahan untuk Wisma Atlet dari Direksi Pelaksana Pengendalian Pembangunan Komplek Kemayoran (DP3KK) jika terbukti masih mengalami permasalahan sengketa dengan pihak ketiga," ujar Heru di Balai Kota Jakarta, Rabu 1 Juli 2015.
Heru mengatakan, ia tidak ingin jika nantinya lahan untuk membangun ribuan unit rusunawa tersebut terbukti masih bermasalah dan malah membuatnya ikut terseret dalam masalah berkelanjutan.
"Kalau DP3KK masih ragu-ragu ya tidak usah kasih, buat apa malah bikin susah saya saja kalau dia menyerahkan lahan yang masih ada hubungan permasalahan dengan pihak ketiga, saya tidak mau tanda tangan," ujar Heru.
Ia menjelaskan sebagai pihak yang turut serta dalam proses pemberian PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) kepada BUMD terkait, juga dapat ikut disalahkan jika nantinya proyek tersebut bermasalah.
"Kalau nanti Jakpro (PT Jakarta Propertindo) lakukan investasi disana tapi ternyata tanahnya masih bermasalah, saya bisa dibilang enggak bisa kontrol pemberian uang ke Jakpro, saya enggak mau dong," kata Heru.
Jika memang sampai 2018 mendatang pembangunan Wisma Atlet masih belum rampung, maka Pemprov DKI Jakarta akan menyewa beberapa apartemen dari sejumlah pengembang yang ada. "Banyak apartemen yang bisa kita sewa, kita bisa panggil 12-13 pengembang, selesai," ujarnya.
Jelang Asian Games, Olahraga Cricket Mulai Dipopulerkan
Cricket rencananya akan dipertandingkan di Asian Games 2018.
