Wartawati Online Dibunuh Bermodal Pisau Seharga Rp5 Ribu

Wartawati
Sumber :
VIVA.co.id
Pembunuh Wartawati Masih Dibayang-bayangi Korban
- Kepolisian memastikan kasus pembunuhan sadis yang menewaskan wartawati media
online
Pembunuh Wartawati di Depok Nyaris Diamuk Massa
dan penulis lepas, Nur Baety Rofiq, dilakukan secara berencana. Salah satu pelaku bahkan diketahui hanya butuh modal lima ribu rupiah untuk menghabisi nyawa wanita malang tersebut.
Pembunuh Wartawati Baety Ternyata Maniak Seks

"Salah satu tersangka berinisial U menghabisi nyawa korbannya dengan menggunakan pisau dapur yang dibelinya malam sebelum kejadian pada hari Sabtu 4 Juli 2015. Pisau tersebut dibeli di Pasar Citayam seharga Rp5.000," kata Kapolresta Depok Kombes Dwiyono, Senin 20 Juli 2015.


Awalnya, pria berbadan kurus yang tubuh dan tangannya dipenuhi tato ini mengaku tak berniat membunuh Baety. Namun, karena wanita berusia 44 tahun itu melawan, maka dia pun nekat menusuknya hingga tewas.


"Tersangka U menusuk sebanyak sembilan kali ke bagian perut dan pinggang. Sedangkan D yang menikam di leher korban. D masih buron," kata Dwiyono menuturkan.


Usai menusuk dan menikam korbannya, para pelaku kemudian mengikat tangan korban dengan tali plastik warna hitam. Lalu, korban ditinggalkan dalam kondisi tengkurap di ruang tamu. Lampu ruang tamu dalam kondisi mati. Namun, kipas angin menyala. Sedangkan lampu teras dalam kondisi menyala.


"Pelaku sudah merencakanan untuk merampok pada Jumat 3 Juli 2015. Kemudian pada Sabtu 4 Juli 2015 dinihari setelah korban melaksanakan sahur dieksekusi. Pelaku sebelumnya memastikan bahwa korban tertidur. Ketika beraksi, tiba-tiba korban terbangun karena mendengar suara gaduh. Nah karena mengetahui ada orang asing masuk maka korban bangun dan memergoki pelaku. Di sinilah terjadi perkelahian," katanya.


Akibat pengeroyokan ini korban mengalami luka parah, antara lain pembuluh nadi utama leher terpotong dengan tepi rata, dada kiri luka terbuka dengan tepi rata sepanjang 4 centimeter serta pada tulang iga 3,4 kiri patah berkeping. Kemudian iga 7 terpotong rata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya