Ibu Tersangka Pembunuh Wartawati: Anak Saya Khilaf

pembunuhan wartawati
Sumber :
VIVA.co.id
Pembunuh Wartawati Masih Dibayang-bayangi Korban
- Kasus pembunuhan disertai perampokan sadis yang dialami wartawati online, Nur Baety Rofiq (44 tahun), akhirnya terungkap. Polisi berhasil meringkus empat terduga pelaku aksi keji itu.

Pembunuh Wartawati di Depok Nyaris Diamuk Massa

Empat pemuda yang diduga sebagai tersangka pembunuhan itu, masing-masing, Hafit Ubaidilah (22 tahun), Pujono (22 tahun), Sarifudin (20 tahun) dan Deni (25 tahun) diringkus polisi di empat lokasi berbeda dalam dua hari ini.
Pembunuh Wartawati Baety Ternyata Maniak Seks


Hafit, Pujono dan Sarifudin dibekuk di kawasan Bojonggede Minggu malam, sementara Deni, ditangkap dalam pelariannya di kawasan Bandung Jawa Barat, Senin siang.


Isak tangis keluarga para tersangka pun pecah ketika melihat keempat pemuda itu digelandang ke Markas Polres Kota Depok.


Ibu kandung salah satu tersangka, Ubaidilah, bahkan sempat berteriak histeris ketika melihat anaknya digelandang polisi ke area ruang penyidik Polresta Depok.


Kepada petugas, wanita paruh baya ini, terus meronta dan berteriak bahwa anaknya tidak bersalah.


"Ampun pak, anak saya memang tatoan tapi dia kagak salah. Dia khilaf doang, gara-gara baru putus kerjaan. Anak saya enggak begitu," kata wanita sambil terus terisak, Selasa 21 Juli 2015.


Tak ingin ambil pusing, polisi pun memilih tak menggubris jeritan wanita tersebut. Petugas langsung memboyong keempatnya masuk ke dalam ruang penyidik. Seperti diketahui para tersangka melakukan aksinya dengan cukup keji hingga menyebabkan Baety tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya di kawasan Perumahan Gaperi, Bojonggede.


"Adapun peran masing-masing tersangka ialah, tersangka U yang datang menikam 9 kali. S menindih korban, P yang mengetahui dan berkaitan dengan perencanaan. Namun ada satu hal dia tidak bisa ikut tapi dia dapat jatah ponsel. Sedangkan Peran D eksekutor yang menusuk leher korban," kata Kapolresta Depok, Kombes Dwiyono.


Aksi Keji Pembantaian Baety


Aksi sadis para pelaku yang tega menghabisi nyawa korban terlihat  dari hasil autopsi sementara pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati.  Di tubuh korban ada sembilan luka tusuk.


"Adapun hasil autopsi sementara yakni, kondisi jenazah sudah membusuk diperkirakan telah tewas lima hari dari saat jasadnya ditemukan. Pada leher kulit bagian kiri terpotong rata dan sudah dikelilingi oleh belatung, pembuluh nadi utama leher terpotong dengan tepi yang cukup rata," kata Kasat Reskrim Polres Kota Depok, Kompol Teguh Nugroho.


Selain leher, di bagian dada samping kiri juga terdapat luka terbuka dengan tepi rata sebanyak sembilan tusukan membentuk garis sepanjang 4 centimeter


"Pada tulang iga 3,4 kiri patah berkeping dan iga 7 terpotong rata. Kesimpulannya, sebab kematian karena kekerasan benda tajam sehingga terpotongnya pembuluh nadi utama leher yang menyebabkan pendarahan," kata Teguh. Usai membunuh, para pelaku kemudian menjarah laptop dan kamera korban, Sabtu 4 Juli 2015.


Saat jasadnya ditemukan, tangan kiri terdapat tali rapia warna hitam. Diyakini, pelaku sempat mengikat kedua tangan korban dengan posisi ke belakang di dalam rumahnya di kawasan Perumahan Gaperi, Bojonggede, Sabtu sore 18 Juli 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya