Sumber :
VIVA.co.id
- Sungguh tak disangka, tersangka perampokan dan pembunuhan wartawati Noer Baety Rofiq mengaku menusuki tubuh korban dalam kondisi sadar.
Deni, otak perampokan dan pembunuhan sadis itu mengatakan, ia tidak dalam kondisi mabuk dan di bawah pengaruh alkohol saat masuk ke rumah Noer Baety dan menghabisi nyawa wanita berusia 44 tahun itu.
Baca Juga :
Pembunuh Wartawati Masih Dibayang-bayangi Korban
Baca Juga :
Pembunuh Wartawati di Depok Nyaris Diamuk Massa
Deni, otak perampokan dan pembunuhan sadis itu mengatakan, ia tidak dalam kondisi mabuk dan di bawah pengaruh alkohol saat masuk ke rumah Noer Baety dan menghabisi nyawa wanita berusia 44 tahun itu.
Baca Juga :
Pembunuh Wartawati Baety Ternyata Maniak Seks
"Enggak Pak, saya sadar. Kami terpaksa karena butuh uang untuk Lebaran makanya saya ajak Ubay untuk merampok," ucapnya, Rabu 22 Juli 2015.
Pengakuan Deni itu sekaligus mementahkan rencana penyidik Polres Kota Depok untuk memeriksa kejiwaan Deni dan tiga tersangka lainnya.
"Mereka semua sudah mengakui perbuatannya. Apa yang dilakukan diakui dalam keadaan sadar. Kejiwaan mereka pun tidak bermasalah. Ini murni perampokan," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Dwiyono.
Empat tersangka kasus perampokan disertai pembunuhan sadis yang menewaskan Noer Baety kini telah meringkuk di balik jeruji besi tahanan Polresta Depok. Mereka terancam dijerat dengan pasal 365 junto 338 tentang pembunuhan.
"Atas perbuatannya itu, mereka terancam 15 tahun penjara karena selain merampok mereka juga melakukan penganiayaan yang berujung pada kematian korbannya," ujar Dwiyono.
Halaman Selanjutnya
"Enggak Pak, saya sadar. Kami terpaksa karena butuh uang untuk Lebaran makanya saya ajak Ubay untuk merampok," ucapnya, Rabu 22 Juli 2015.