Ini 'Senjata' Rizal Ramli Tantang JK Diskusi Terbuka

Rizal Ramli
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, meminta para wartawan membaca tulisan berjudul 'Kalau Saja Pak JK Memilih Jadi Negarawan' yang ditulis oleh Adhie M Massardi terkait ajakannya untuk mengajak Wakil Presiden Jusuf Kalla berdiskusi secara terbuka terkait Proyek Pembangkit Listrik 35.000 Megawatt yang diwacanakan pemerintah.

Rizal mengatakan, tulisan yang dibuat mantan juru bicara Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid itu telah betul-betul mewakili pemikirannya saat ini soal gencarnya kritik yang ia layangkan kepada beberapa rencana kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla belakangan.

"Mas Adhie Massardi bikin tulisan bagus sekali tentang ini (ajakan Rizal Ramli untuk melakukan diskusi terbuka dengan JK). Telepon dia," ujar Rizal di kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Agustus 2015.

Rizal kemudian meminta salah satu stafnya membagikan salinan dari tulisan Adhie kepada para wartawan.

Istana: Tak Semua Menteri harus Jadi 'Yes Man'

Baca juga:

Tulisan Adhie, secara garis besar mengkritik kegusaran yang ditunjukkan baik oleh JK dan Meneg BUMN Rini Soemarno setelah Rizal mengkritik beberapa kebijakan pemerintah, yaitu rencana pembangunan pembangkit listrik, dan rencana BUMN PT. Garuda Indonesia membeli sebanyak 30 unit pesawat berjenis Airbus A350.

Adhie menyarankan JK seharusnya bertindak sesuai usianya, bersikap bijaksana dalam menyikapi saran dan gagasan untuk perbaikan pemerintah, dari manapun datangnya.

Ia lantas mencontohkan Presiden AS Franklin Deelano Roosevelt. Franklin, kata Adhie, berkenan mendengarkan saran dari ilmuwan 'berambut urak-urakan' Albert Einstein saat Perang Dunia ke-II berkecamuk.

Hasilnya, berdasarkan saran yang dikirimkan oleh fisikawan itu, Amerika berhasil membuat bom atom yang kemudian dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki yang pada akhirnya membuat Perang Dunia ke-II berakhir.

"Presiden Franklin D Roosevelt tidak akan bisa mengakhiri Perang Dunia II kalau tidak merespons gagasan Albert Einstein," tulis Adhie.

JK, kata Adhie, seharusnya bisa bersikap seperti itu. Adhie mengatakan JK seharusnya memelopori gerakan perubahan mental masyarakat dengan mendengarkan gagasan yang benar demi perubahan yang baik, bukan mempersoalkan siapa yang menyampaikan, atau bagaimana cara penyampaiannya.

"Gagasan kebenaran tetaplah kebenaran, meskipun disampaikan oleh Menko Maritim dengan cara yang dianggap tidak lazim," tulis Adhie.

Istana: Masyarakat Mengira Pemerintah Pecah
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

Puan: Para Menteri Sepakat Tak Buat Gaduh

Puan menyebut polemik Jusuf Kalla dan Rizal Ramli sudah selesai.

img_title
VIVA.co.id
24 Agustus 2015