Pengalaman Pengemudi Gojek Saat Macet Melanda Jakarta

Kantor Gojek di Jakarta
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id -
Mudah, cepat, dan tarif adil ditawarkan ojek online kepada para konsumen. Kelebihan-kelebihan itulah yang menjadi alasan bagi konsumen memilih moda transportasi tersebut.


Ojek online memang menjadi salah satu alternatif transportasi di tengah kepadatan lalu lintas di kota besar khususnya, Jakarta. Kehidupan urban yang serba cepat, seiring dengan tuntutan konsumen. Telat sedikit saja, bisa-bisa dimarahi oleh pelanggan.


Ituah yang pernah dialami Ahmad (35) seorang pengemudi ojek online Gojek. Ahmad mengaku pernah dimarahi oleh pelanggan, karena telat menjeput konsumen.


Saat itu, Ahmad yang biasa kumpul dengan teman-temannya di daerah Salemba, mendapat order untuk mengantar konsumen dari salah satu gedung perkantoran di daerah Dukuh Atas, Jakarta. Namun, karena jalanan macet saat jam pulang kerja, dia terlambat sehingga dimarahi konsumen.


"Kadang-kadang kita telat dikit konsumen marah. Kita telat ya tahu sendirilah jalanan Jakarta macet," kata Ahmad kepada
VIVA.co.id,
Jumat, 18 September 2015.


Konsumen ojek online rata-rata memang datang dari orang kantoran dan mahasiswa yang berasal dari kelas menengah. Dengan pendidikan yang cukup tinggi, konsumen dari kelas ini tentu kritis terhadap pelayanan. Salah sedikit saja, siap-siap dikomplain.


Namun bagi Ahmad, hal itu sudah biasa. Dia tetap bersyukur karena tetap bisa mendapat orderan yang cukup di tengah ketatnya persaingan.
PPAD Tuding Pemerintah Bocor Alus dan Masuk Angin


Pengemudi Gojek di Balik Hancurnya Blue Bird di Tanah Abang
Dibanding dulu saat masih mencari nafkah sebagai ojek pangkalan, Ahmad mendapat penghasilan lebih besar sejak menjadi ojek online.

10 Ribu Mobil Pribadi Berbasis Online Padati Jakarta
Pengemudi Gojek melaporkan kasus penganiayaan ke Polres Depok.

Ratusan Driver Gojek Sweeping Ojek Pangkalan di Margonda

Rekan mereka dipukuli pengemudi ojek pangkalan di depan ITC Depok.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016