Kemunculan Jilbab Halal Jadi Kontroversi

Penjualan Jilbab Jelang Ramadhan Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kontroversi kemunculan sertifikasi halal yang terpasang pada salah satu produk kerudung, alias jilbab mendapatkan tanggapan beragam dari warga pengguna pakaian penutup aurat itu.

Masyarakat menilai, sertifikasi halal pada produk jilbab kurang tepat diberlakukan. Karena, kerudung atau jilbab yang beredar dan diperjualbelikan di masyarakat dinilai tidak bermasalah.

"Saya tahu tentang yang Zoya itu. Saya juga kadang pakai jilbab. Menurut saya, agak aneh ya, jilbab kok dilabeli halal, saya kurang ngerti. Itu namanya kan sudah busana muslim, ngapain pakai sertifikat halal lagi ya," ujar Susanti seorang mahasiswi pengguna jilbab di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 11 Februari 2016.

Menurut Susanti, saat ini sudah banyak kerudung yang syar'i banyak dijual di pasaran, dan barang-barang tersebut memang sudah memenuhi syarat sebagai busana muslim.

"Kalau pun pemberian label halal, karena bahannya. Misal halal, karena bahannya tidak nerawang. Sekali pun ada jilbab atau kerudung yang bahannya tipis atau nerawang, kan biasanya orang orang pakai dalaman juga," katanya.

Susanti mengatakan, produk yang seharusnya dilabeli sertifikat halal MUI adalah produk yang berhubungan langsung dengan kulit.

"Sertifikat halal, baiknya ya di obat, makanan, minuman, make up. Pokoknya ya, yang nyerap di kulit kita sih," katanya.

Terkait adanya opini publik yang mengatakan bahwa sertifikat halal MUI di komersialisasikan dalam produk hijab, Susanti tidak berkomentar banyak.

"Kalau komersialisasi, saya sih enggak berpikir kesitu, mungkin maksud MUI baik. Nunjukin mana busana hijab yang jelas syar'i nya. Tetapi, saya akui memang agak berlebihan. Masa sarung harus ada sertifikat halalnya dulu?" ujar Susan.

Namun, susan tetap berpendapat bahwa MUI memang layak menjadi lembaga yang berhak memberikan sertifikat halal. Hanya saja, menurutnya, cara penyampaiannya harus diperbaiki.

"Tapi ya, tetap sih MUI sebagai lembaga yang menerbitkan sertifikat halal memang sudah benar jalurnya. Hanya saja, mungkin perlu dilihat mana yang perlu disertifikasi mana yang tidak, harus juga ada penjelasan kepada publik kenapa sertifikat halal juga diberikan ke busana muslim. Kalau begitu, nanti mukena, sarungm dan lain-lain harus halal juga dong? Ya repot," katanya.

Queen of Tears Geser Crash Landing on You Sebagai Drama dengan Rating Tertinggi di tvN

(asp)

Kontroversi jilbab bersertifikasi halal

Alasan MUI Mengapa Jilbab Penting Disertifikasi Halal

Memastikan tidak ada kontaminasi dengan barang haram, kata MUI

img_title
VIVA.co.id
12 Februari 2016