- VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menilai Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI sebagai pihak yang bersalah yang telah mengakibatkan banyak pepohonan tumbang di wilayah Jakarta usai hujan deras.
Dinas Pertamanan tidak melakukan tindakan pencegahan dengan memotong dahan dan ranting pohon yang dianggap membahayakan dan dapat dengan mudah tumbang pada musim penghujan saat ini.
"Dinas Pertamanan kita ini enggak berfungsi," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota DKI, Senin, 15 Februari 2016.
Ahok mengatakan, tindakan pemeliharaan terhadap pepohonan yang seharusnya menjadi tugas Dinas Pertamanan, lebih banyak dilakukan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang ada di masing-masing kantor kelurahan dan kecamatan. Sementara, petugas PPSU tidak memiliki alat chain saw (gergaji mesin) yang bisa digunakan untuk memotong dahan pohon yang dianggap membahayakan.
Akibatnya, tindakan pencegahan terhadap pohon tumbang tidak optimal. Masih banyak pohon yang dapat dengan mudah tumbang setiap kali Jakarta diguyur hujan deras.
"Harusnya Dinas Pertamanan yang ngerti ilmu kayak gini (pencegahan pohon tumbang). Harusnya Dinas Pertamanan juga yang siaga di setiap Kecamatan ada. Dinas Pertamanan kita ini nilainya masih B minus," ujar Ahok.
Sebanyak 10 pohon di wilayah Jakarta tumbang usai hujan deras yang mengguyur pada Minggu, 14 Februari 2016. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI melaporkan seluruh lokasi pohon tumbang berada di wilayah Kotamadya Jakarta Timur. 10 pohon tumbang antara pukul 14.38 WIB hingga 15.42 WIB. (one)
Tumpukan Material Pohon Tumbang Penyebab Banjir di Sumbar, Menurut Pusat Studi Bencana Unand
Pusat Studi Bencana Universitas Andalas menduga penumpukan material pohon tumbang di bagian hulu sungai Batang Anai, Sumatra Barat, menjadi penyebab banjir bandang.
