Mampukah Anggota Dewan Ini Bujuk Warga Keluar dari Kalijodo?

Suasana di Kalijodo
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sejumlah anggota DPRD DKI daerah pemilihan Jakarta Utara, akan mengunjungi langsung bekas kawasan lokalisasi prostitusi terselubung Kalijodo. Kunjungan mereka untuk membujuk dan memberi dukungan kepada warga yang masih bersikeras mendiami hunian mereka setelah Pemerintah Provinsi DKI melayangkan Surat Peringatan Kedua (SP 2) serta memutus aliran listrik di sana pada Kamis kemarin, 25 Februari 2016.

Pecahan Tembok Berlin Bersemayam di Eks Prostitusi Kalijodo

Sekretaris Komisi A DPRD DKI, Syarief, mengatakan, ia dan anggota DPRD DKI Khotibi Achyar serta Gani Suwondo akan mengunjungi kawasan yang terletak di wilayah Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara itu pada pukul 14.30 WIB.

"Kita mau menemui warga yang masih bertahan untuk memberi semacam dukungan moral," ujar Syarief saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat, 26 Februari 2016.

Djarot: Kolong Tol Kalijodo Incaran Pendatang Baru Jakarta

Warga yang masih bertahan, diimbau menerima tawaran kompensasi unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dari pemerintah.

Syarief mengatakan, dalam rapat dengan Wali Kota Jakarta Utara, Wali Kota Jakarta Barat, dan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI pada Senin kemarin, Komisi A meminta pemerintah melakukan pendataan ulang untuk memastikan unit-unit kosong di rusunawa Marunda dan Pulo Gebang, memang diisi oleh warga bekas penghuni Kalijodo.

RPTRA Kalijodo Ramai di Libur Lebaran

Banyak laporan yang menyebutkan unit-unit kosong justru diberikan kepada warga pengontrak. "Pemprov sudah berjanji memperhatikan hal itu dan membuat data lebih valid," ujar Syarief.

Lebih lanjut, Syarief mengatakan, warga yang masih bertahan diminta bertindak kooperatif terhadap aparat pemerintah didampingi aparat TNI dan Polri yang akan terus menemui mereka untuk menyosialisasikan penertiban sebelum pembongkaran bangunan dilakukan pada akhir bulan Februari.

"Kita mengimbau warga supaya tidak ada tindak kekerasan," ujar Syarief.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya