Aksi Menegangkan Intel TNI dan Polisi Saling Tembak di TMII

Ilustrasi/Penembakan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id –  Anggota satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, Brigadir Satu (Briptu) Umar Seno Aji, ditembak saat menjalankan tugas. Insiden penembakan yang melibatkan anggota Armabar, Kapten EM.

Anak Buah Tembak Polisi, Panglima TNI: Hanya Salah Paham

Kejadian bermula saat prajurit Dantim Teknis Intel itu pulang dari kantor Denintel di Jalan Kramat Raya Kemayoran Jakarta Pusat sekira pukul 18.45 WIB.

Selanjutnya, sekira pukul 20.30 WIB, ia  beristirahat di warung kopi depan gedung pencak silat TMII Jakarta Timur dan memesan segelas kopi dan sebungkus rokok.

Polisi dan TNI Selidiki Motif Lain Baku Tembak di TMII

"Lalu pukul 21.05 WIB, ia (Kapten EM) pulang dan bayar kopi. Saat masukin kunci mobil, tiba-tiba dikagetkan pintu mobilnya dibuka oleh seseorang dan berteriak tidak sopan, lalu dia turun balas membentak," kata Kadispen Armabar, Letkol (Laut) Ariris Miftachurrahman,saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 2 Maret 2016

Namun, karena Kapten EM melihat teman orang yang mendatanginya banyak memegang senjata api (senpi), ia mengira tengah dihampiri oleh gerombolan begal mobil. Selanjutnya, merasa kalah jumlah, ia lari ke arah Tamini Square.

Kondisi Polisi Menyamar Membaik Usai Ditembak Intel TNI AL

"Sambil lari, dia mendengar letusan senpi, lalu belok kanan dan menyiapkan senpi," kata dia.

Ketika Kapten EM mengokang senjata, kemudian terjadi saling todong menodong  dan anggota polisi berteriak 'awas dia bersenjata'. Bahkan, terdapat tembakan ke arah Kapten EM dan meleset.

"Kemudian dalam suasana remang-remang, dia membalas menembak ke arah bagian bawah badannya, lalu ada terjatuh dan teman sekira tiga orang mendekat dan berlindung di gerobak nasgor Bejo," kata dia.

Selanjutnya, anggota yang terjatuh tersebut melakukan penembakan sekali lagi kearah Kapten EM. Anggota TNI AL itu juga melihat dua orang tiarap di bawah pohon.

"Kemudian anggota kami membidikkan lagi ke arah orang yang terjatuh dan masih  menembak. Namun, pada saat Kapten EM membidikkan senjata ke arah orang terjatuh, teman-temannya yang bersembunyi di balik gerobak nasgor berdiri, mengacungkan senjata keatas dan berteriak ‘saya Polisi jangan menembak’, kemudian dibalas teriakan ‘saya anggota, kamu Polisi mana’," kata dia.

Kemudian anggota Polres Metro Jakarta Timur memerintahkan letakkan senjata. Namun, Kapten EM menjawab tidak mau karena melihat sekira empat orang masih memegang senjata. Selanjutnya,  datang seseorang dengan menggunakan mobil warna gelap dan mengaku Ipda M dan memerintahkan untuk meletakkan senjata.

"Melihat Ipda M meletakkan senjata, dan diikuti oleh teman-temannya sambil berkata oke kita letakkan senjata, kemudian anggota AL melepaskan magazen dan mengosongkan kamar senpi dan memasukan senpi ke holster," ucap Ariris.

Ariris menambahkan, Kapten EM melihat anggota polisi tersebut menggotong rekannya yang tertembak, dan dimasukkan ke mobil Ipda M. Sekira pukul 21.35 WIB, kapten EM tiba di RS Asrama Haji dan menengok kondisi korban yang tertembak.

"Pada saat itulah, baru diketahui bahwa korban luka tembak adalah Briptu Umar Seno Aji  (anggota sat narkoba Polres Jaktim), yang pada saat kejadian sedang melaksanakan penyamaran transaksi narkoba dengan tersangka," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya