- VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian
VIVA.co.id - Meski telah melamar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra mengaku hingga saat ini belum pernah berkomunikasi politik dengan Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Saya langsung belum bertemu (Megawati). Tapi, kalau teman lain sudah (pengurus PDIP lain) bicara, dan ini kan memang sudah dibicarakan di tingkat pusat," kata Yusril saat ditemui di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 8 April 2016.
Sementara, terkait kedatangannya Kamis, 7 April 2016 pagi lalu ke PDIP, Yusril menampik kalau hal tersebut dilakukan guna untuk melakukan lobi politik jelang pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Waktu kemarin memang saya diundang ke PDIP kan ada Sekjen, Wakil Ketua dan semua. Itu pertemuan resmi dilakukan PDIP dan saya bicara di depan kader PDIP soal Pilkada, yang disuruh menyampaikan pikiran tapi bukan sebagai cagub. Itu dalam konteks mereka menghadapi Pilkada Serentak," katanya berdalih.
"Selajutnya, memang seperti dikatakan Pak Hasto, selanjutnya kita serahkan sama mereka," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Yusril mengaku , belum tahu kapan akan mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan dan penyaringan Calon Gubernur (cagub) dan Calon Wakil Gubernur (cawagub) Provinsi DKI Jakarta dari PDIP
"Belum tahu saya, kemarin perwakilan saya sudah ambil."
Sebelumnya, Yusril membuka peluang dengan menjadi orang pertama yang menjadi pelamar, mendaftarkan diri sebagai salah satu calon dalam penjaringan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang dibuka PDIP. Yusril mengambil formulir pendaftaran penjaringan PDI Perjuangan diwakili koordinator Duta Yusril Ihza Mahendra, Ferry Noor.
Ferry datang ke kantor DPD PDIP DKI di Tebet, Kamis, 7 April 2016 lalu, dan langsung diterima Wakil ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono.
"Pertama, saya memang diminta Pak Yusril, beliau ada di DPP. Hari ini, kita di DPD PDIP DKI Jakarta. Dalam waktu dekat, segera akan mengembalikan formulir. Alhamdulillah kita mengambil formulir enggak dipungut biaya," kata Ferry Noor.
(mus)
Alasan Yusril Melamar ke Gerindra dan PDIP
Gerindra dan PDIP merupakan mesin politik yang pernah digunakan Ahok.
