Jumlah Komputer Sedikit, Murid SMP DKI Ujian Bawa Laptop

Ilustrasi/Penggunaan ujian berbasis komputer untuk ujian nasional di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meninjau hari kedua Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat di SMPN 20 dan SMPN 49 Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa 10 Mei 2016.

Kemendikbud: Ujian Nasional SMK Berjalan Lancar

Dalam kesempatan tersebut, Djarot mengatakan, sengaja meninjau dua SMP yang berbeda dalam hal pelaksanaan UN.

Jika SMPN 20 melaksanakan ujian dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP), SMPN 49 memakai sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Siswa Terdampak Banjir Dapat Dispensasi Waktu Penyelenggaraan UN

Djarot mengatakan, UNBK jauh lebih praktis

"UNBK lebih praktis dan anak-anak bisa lebih mandiri, lebih jujur, dan pengawasannya pun lebih mudah," kata Djarot.

Hebat, Siswa SMAN 6 Solo Ini Dapat Skor 100 di Semua Pelajaran UNBK

Djarot menambahkan, dengan UNBK, prosedur dan teknis dalam menjaga keamanan soal UN menjadi lebih maksimal. Untuk tahun ini, SMPN di Jakarta, baru ada sekitar 13 persen yang mengadakan UNBK, sedangkan sekolah swasta hanya delapan persen.

"Kita harapkan dan targetkan di tahun depan, di SMP negeri minimal sudah 50 persen. Ya, itu kita targetkan," katanya.

Menurut Djarot, saat ini, Pemprov DKI sudah memulai persiapan terkait pengadaan peralatan sekolah dan infrastruktur yang menunjang diselenggarakannya UNBK di setiap sekolah. Dia berharap, 2017 mendatang, rencana itu dapat terlaksana sesuai target.

"Ini kan tidak bisa ujuk-ujuk  langsung dan harus dipersiapkan sejak awal. Karena itu, Pemprov sekarang ini menitikberatkan, bahwa pada tahun 2017, sekolah-sekolah harus bagus peralatan sekolahnya, seperti ketersediannya. Karena, bagus itu bukan hanya gedung dan infastrukturnya saja," ujarnya

Selama dua hari ini, lanjut Djarot, Ujian Nasional jenjang SMP masih berjalan lancar tanpa kendala. "Semua lancar-lancar saja. Listrik juga ada jaminan dari PLN, jadi tidak akan padam. Seandainya padam, juga kita pakai genset," katanya.

Terkait pelaksanaan UNBK yang menggunakan laptop milik siswa, mantan Bupati Blitar itu menjelaskan, laptop itu sudah terlebih dulu dikarantina pihak sekolah selama dua pekan, sebelum pelaksanaan UNBK. Dengan begitu, tindak kecurangan dapat dicegah.

Djarot pun mendoakan seluruh siswa SMP di DKI lulus 100 persen, dengan nilai yang bagus. "Ya, kita juga ada target kelulusan 100 persen. Tapi secara kualitas ya, bukan kuantitas," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya