Jika Terbukti Keroyok Polisi, Oknum TNI akan Disanksi Keras

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti
Sumber :
  • ANTARA/Akbar Nugroho

VIVA.co.id – Seorang Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Brigadir Bram Karisma (32), yang tengah bertugas di Pos Polisi Mampang, Jakarta Selatan, menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal, Minggu, 15 Mei 2016 kemarin.

Polisi Ini Ikut Tren Viral 'Hi Kids': Doain Ayah Ya Nak Supaya Dipertemukan dengan Ibumu

Diduga, penganiayaan dilakukan sekelompok pelaku dengan ciri-ciri rambut cepak dan berbadan tegap. Hal ini pun langsung ditanggapi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Gatot tidak akan membenarkan tindakan para pelaku, terlepas dari ciri-ciri tersebut. Menurutnya, oknum TNI atau bukan, semua proses akan diserahkan pada kepolisian.

Motor Pengawal Ambulans di Jaksel Ditilang, Kombes Latif Ungkap Alasannya

"Itu kan sedang diproses. Lihat nanti bagaimana proses hukumnya. Pokoknya hukumannya pasti keras," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin, 16 Mei 2016.

Gatot juga menjelaskan, dia belum bisa menyimpulkan hukuman keras yang dimaksud. "Kan tergantung salahnya," ujarnya.

Petantang-petenteng di Jalan, Polisi Gadungan Akhirnya Ditangkap di Semarang

Panglima TNI juga menegaskan, TNI dan Polri selalu bersatu, dan tidak akan mudah diadu domba pihak manapun.

"Bukan saja keras, karena baik anggota Polri dan TNI semakin sadar enggak mau diobok-obok, enggak mau diadu domba sama siapapun juga," ujarnya.

Kekompakan ini diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia. Gatot pun mengimbau semua jajaran prajurit mengikuti hubungan mesra yang ditunjukan para perwira di masing-masing kesatuan.

"Yang namanya melaksanakan tugas ya harus bersatu. Kalau elitenya sudah bersatu, prajuritnya bersatu. Ini kan pernyataan atau lambang," ujar Gatot.

Panglima juga senang dengan perkembangan akhir-akhir ini, karena sudah hampir tidak ada peristiwa bentrokan antara prajurit TNI dan Polri di masyarakat. "Saya berterima kasih ke Polri, Kasad, Kasau, Kasal, sekarang hampir tidak ada lagi kejadian seperti itu. Ini diharapkan akan terus seperti itu," ungkapnya. 

Sebelumnya,  sekitar delapan orang saat bertugas mengatur lalu lintas di Prapatan. Akibat pengeroyokan dan penganiayaan tersebut, korban bernama Brigadir Bram Karisma, anggota Satgatur Polda Metro Jaya, mengalami luka lecet pada pelipis mata kiri dan kanan, serta lecet di siku kanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya