Terjaring Razia, Wanita Mengaku Anak Kolonel Marah-marah

Operasi Patuh Jaya di Jalan Otista, Jakarta Timur.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan menggelar Operasi Patuh Jaya 2016 di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Yusenter, Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur.

Polisi Sergap 177 Pengendara Motor 'Bertaruh Nyawa' di Depok

Selain untuk memeriksa kelengkapan surat kendaraan, operasi yang digencarkan kali ini juga bertujuan menjaring kendaraan dinas yang keluyuran pada jam kerja.

"Kami memang menangkap mobil dinas yang keluyuran di luar jam dinas. Kalau pengendara enggak ada surat dinas, ya kita tindak. Mobil dinas yang dikendarai bukan pemiliknya juga," ujar Major Budi Prasojo dari Corp Polisi Militer Satpom Garnisun 1 DKI Jakarta selaku kepala operasi, Kamis, 19 Mei 2016.

Kunjungan Terakhir PM Lee, Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Pertahanan dengan Singapura

Dalam operasi ini, sejumlah mobil dinas diberhentikan. Baik itu kendaraan dengan pelat nomor Angkatan Darat, Laut, maupun Udara. Salah satu kendaraan yang diberhentikan  milik seorang wanita yang mengaku anak kolonel TNI Angkatan Darat. Ia menggunakan kendaraan Honda Mobilio bernomor polisi AD 8882 OK

Minibus tersebut dipaksa menepi ke halaman GOR, pemilik mobil tersebut ke luar dan marah-marah ke awak media yang sedang mengambil gambar.

Kylie Jenner Bantah Rumor Kehamilannya, Ungkap Hubungan Asmara Jarak Jauh dengan Timothee Chalamet

"Ini apaan ini! Mana saya lihat gambarnya, kamu rekam apa," ujar si wanita berkerudung itu dengan nada tinggi.

Tak hanya awak media, petugas operasi pun tak luput dimarahinya. Menurut Budi, wanita tersebut memarahi petugas saat stiker TNI yang tertempel di mobilnya ingin dicabut petugas Gabungan.

"Jadi anak kolonel TNI Angkatan Darat tersebut naik pitam tadi itu diberhentikan, tapi (sang ayah ketika ditelepon) mungkin salah paham, dikira anaknya ditilang padahal kita mau mencabut stiker. Sebenarnya kan enggak boleh pakai stiker TNI di mobil, untung suratnya lengkap," ujarnya

Selain itu Honda Mobilio, dari pantaun di jalur busway mengarah ke Kampung Melayu juga tampak sebuah mobil sedan hitam ditindak petugas. Ternyata, mobil dengan pelat hitam itu aslinya adalah mobil dinas. Tampak lembaran pelat merah ditutupi pelat hitam pribadi.

"Yang bawa karyawan bukan tentara. Diperiksa kebenarannya dulu soal mobilnya. Tadi enggak bisa menunjukkan STNK. Mungkin (mobil) punya bapaknya," kata seorang petugas yang menilang.

Karena posisi mobil terhalang separator busway dan tidak bisa menepi, pengendara itu pun diminta memutar balik mobilnya dan akan diperiksa di halaman GOR. Namun, pengendara malah kabur dan meninggalkan surat tilang berikut SIM dan surat kendaraan lainnya.

"Kesalahannya dia menggunakan pelat tentara tapi ditutupi pelat sendiri. Sanksinya ya ditilang ini. Tapi ini kabur kayaknya. Soalnya berhubungan dengan POM ABRI," kata petugas yang enggan disebut namanya itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya