Ahok: Penghadang yang Bentrok Lawan Polisi, Warga Kolong tol

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat usir wartawan, Kamis, 16 Juni 2016.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membantah warga Jakarta Utara menolak kedatangannya dan memicu bentokan antara warga dan petugas kepolisian di Penjaringan.

Komnas HAM Sebut Aparat Keamanan Sengaja Lakukan Serangan

Basuki alias Ahok mengatakan, warga Kelurahan Penjaringan, yang ia kunjungi saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah, menerimanya. Begitu pula anak-anak di sana yang terlihat senang bermain di fasilitas RPTRA.

"Kamu (wartawan) lihat saja, warga di sini (RPTRA) menolak apa tidak? Anak-anak menikmati tidak tempat ini?" ujar Ahok di RPTRA Penjaringan Indah, Kamis, 23 Juni 2016.

Ratna Sarumpaet Minta Polisi Bebaskan Penghadang Mobil Ahok

Ahok mengatakan, unsur warga yang lain, termasuk para ibu, juga antusias menyambut kedatangannya. Adapun, warga yang berbuat onar dan sempat berniat menghadangnya di jalan raya tak jauh dari lokasi peresmian RPTRA, adalah warga wilayah lain. Namun, mereka mengklaim mewakili seluruh warga Jakarta Utara.

Ahok mengatakan, warga, adalah penghuni kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono yang tak lama akan dipindahkan. Warga tak rela kenyamanan mereka terganggu. Namun di sisi lain, penertiban harus dilakukan karena kolong tol bukan area hunian.

Warga Tanah Merah Kecewa Kebijakan Ahok

"Kalau mereka dari kolong tol, itu (tindakan memprotes kedatangannya) berarti mengakui kalau kolong tol itu bukan tempat tinggal kan?" ujar Ahok.

Ahok mengatakan, adanya percobaan penghadangan terhadap dirinya yang berujung bentrokan, tidak akan membuat ia gentar kemudian membatalkan rencana penertiban.

Ahok tetap pada pendiriannya. Penertiban, adalah upaya membuat warga tinggal di hunian yang lebih layak. Pemerintah juga memberi fasilitas yang membuat hidup mereka lebih sejahtera setelah direlokasi dan bertempat tinggal di rumah susun.

Ahok mengatakan, tindakan zalim adalah menghambat warga bertempat tinggal di hunian yang lebih layak. Tindakan pemerintah yang berusaha memindahkan mereka bukan tindakan zalim.

"Anak-anak dan orang tua yang ingin tinggal, bermain di tempat yang lebih layak, masa kamu larang? Kalau mau bicara agama, Anda harus menyejahterakan orang banyak. Kita bukan menzalimi Anda," ujar Ahok.

Sebelumnya diberitakan, kunjungan Ahok untuk meresmikan RPTRA Penjaringan Indah, berlangsung singkat. Massa berkumpul di Jalan Bandengan Utara, jalan utama yang letaknya tak jauh dari lokasi peresmian. Massa terlibat bentrok dengan polisi saat mengetahui Ahok telah tiba, dan telah meninggalkan lokasi acara tanpa melintasi jalan utama. Massa melemparkan batu ke aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI yang berjaga mengamankan lokasi acara. Aparat membalas dengan menembakkan gas air mata. .

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya