Kapolda DIY: Penyerangan Gereja di Sleman Tindakan Biadab

Gereja St. Lidwina, Bedog, Sleman yang menjadi lokasi serangan.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Penyerangan di gereja St Lidwina Sleman Yogyakarta menyebabkan sekurangnya lima korban mengalami luka-luka. Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri sebagai aksi yang biadab.

Pria Bawa Parang Serang 2 Gereja di Spanyol, 1 Tewas Bersimbah Darah

"Itu tindakan yang biadab," kata Dofiri, Minggu, 11 Februari 2018.

Perwira tinggi berpangkat bintang satu ini memberikan apresiasi kepada keamanan internal gereja karena segera melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian. "Pengamanan internal gereja aktif. Saya sangat apresiasi," ujarnya.

Tersangka Penyerangan Gereja di Nice Prancis Bertambah Jadi Enam Orang

Selain mengutuk aksi pelaku, Kapolda memastikan tindakan pengaman di tempat ibadah akan ditingkatkan, baik secara tertutup maupun terbuka.

"Kepolisian memberi apresiasi kepada keamanan internal gereja karena segera melakukan koordinasi dengan kami," lanjutnya.

Perusakan Gereja di Ogan Ilir Tak Berhubungan dengan Agama

Disinggung mengenai adanya kemungkinan pelaku lain dalam aksi ini, Kapolda membenarkan informasi ini.

"Tapi kami masih terus lakukan pengembangan setelah mendapatkan keterangan dari pelaku. Demikian juga apakah aksi ini berhubungan dengan kasus di Banguntapan, kami masih akan dalami," kata Dofiri.

Tapi yang pasti, kata Dofiri, kasus ini menjadi alarm bagi kepolisian terus meningkatkan pengamanan.

Selain satu samurai yang dijadikan barang bukti, kepolisian menemukan ijazah di tas korban yang berstatus mahasiswa.

Peristiwa penyerangan Gereja Santa Lidwina, Yogyakarta terjadi pada Minggu 11 Februari sekitar pukul 07.30 WIB pagi.

Pelaku yang membawa senjata tajam masuk ke dalam gereja dan melakukan penyerangan terhadap jemaat yang sedang melaksanakan ibadah. Akibat kejadian ini, ada empat korban terluka di antaranya seorang pastur, dua jemaat dan satu anggota kepolisian. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya