Pesan Perempuan Berhijab yang Bersihkan Gereja St. Lidwina

Jirhaz Rani, perempuan berhijab yang bantu bersihkan gereja St. Lidwina
Sumber :
  • Viva.co.id/Daru Waskita

VIVA – Senin 12 Februari 2018 atau satu hari paska penyerangan jemaat dan pastor yang sedang menggelar misa Minggu pagi 11 Februari 2018, gereja St Lidwina tampak ramai dari pagi hingga siang hari.

Viral Foto Diduga Suami Larissa Chou Sedang Mabuk

Gereja St Lidwina yang merupakan bagian dari gereja Paroki Kemetiran Kota Yogyakarta mulai dibersihkan oleh puluhan umat gereja dan warga disekitar gereja yang turut membantu membersihkan gereja.

Bahkan sejumlah ibu-ibu yang menggunakan kerudung atau hijab juga turut sibuk untuk membersihkan ruang utama gereja mulai dari aktar dan tempat duduk jemaat saat menggelar peribadatan.

Disebut Cocok dengan Ariel NOAH, Tak Diduga Happy Asmara Bilang Begini

Kebersamaan antara gereja dengan lingkungannya termasuk umat muslim menunjukkan bahwa kerukunan umat katolik, gereja dengan umat muslim di daerah tersebut tak koyak. 

Polisi olah TKP penyerangan Gereja St Lidwina, Sleman, DIY

Geger Jefri Nichol Posting Pasfoto dan Mohon Doa Restu, Ternyata Ini Maksudnya

Bahkan gotong royong umat katolik dengan umat muslim dibantu oleh anggota TNI dan Polri menunjukkan karakter asli warga Yogyakarta yang sangat menjaga hubungan antar umat beraga dengan baik, memiliki budaya yang tinggi dan toleransi yang tinggi layaknya Yogya yang dijuluki kota toleran.

Pembersihan gereja yang telah mendapatkan ijin dari kepolisian dengan melepas police line yang menandakan proses olah TKP sudah selesai dilakukan penyidik kepolisian.

Jirhaz Rani, yang tinggal tak jauh dari gereja St Lidwina, mengatakan bahwa semua agama mengajarkan kebaikan dan saling membantu bukannya menebar kebencian.

"Saling membantu sesama umat agama itu kan ajaran semua agama dan itu tujuannya baik," ungkap wanita berhijab ini.

Rani mengaku bersama dengan suaminya sengaja membantu bersih-bersih gereja karena kondisinya cukup kotor dan berantakan usai terjadinya penyerangan.

"Hubungan kita dengan umat katolik dan gereja selama ini cukup erat dan harmonis. Tidak ada masalah," ungkap warga Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman ini.

Sementara itu Yohanes Dwi Harsanto, Pastor Paroki Kemetiran mengatakan paska pembersihan gereja dan mengganti patung-patung atau pernak-pernik yang rusak peribadatan pada hari Kamis atau Jumat sudah bisa dilaksanakan seperti sebelum kejadian.

"Ya Kamis atau mungkin Jumat pekan ini kegiatan gereja  kembali normal," katanya.

Eko Suwanto Ketua Komisi A DPRD DIY yang sebelumnya telah mendatangi gereja St Lidwina usai terjadi penyerangan memberikan apresiasi yang tinggi dengan kerukanan antar umat beragama yang masih terpelihara dengan baik.

"Ini modal bersama bagi seluruh masyarakat Yogyakarta untuk segera bangkit dan tidak takut terhadap teror yang akan merusak hubungan sosial antar masyarakat," katanya.

Ekopun berharap masyarakat tetap tenang namun tetap waspada dan menyerahkan penyelesaian kasus tersebut pada aparat kepolisian.

"Tidak perlu melakukan analisa sendiri-sendiri kejadian penyerangan tersebut namun sepenuhnya serahkan kepada polisi," ujar politisi muda PDI Perjuangan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya