Sinyal JK Bakal Jadi Wakil Presiden Jokowi Lagi

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Usai makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, kembali mencuat kabar keduanya akan berduet lagi di Pemilihan Presiden 2019.

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

Spekulasi itu muncul, mengingat selama empat tahun berduet, Jokowi dan JK, baru kali ini keduanya melakukan hal ini. Jokowi datang dari Istana Merdeka, yang bersebelahan dengan kantor JK, menggunakan golf car.

Namun, ketika ditanya tentang spekulasi itu, JK mengatakan, untuk maju lagi pada 2019, dia masih mempertimbangkan faktor usia. Ia tetap berharap, ada yang lebih muda lagi untuk bisa maju nantinya.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

"Ya Pak Jokowi kan masih muda dibanding saya. Jadi, otomatis beliau akan maju. Ya, tentu kita mendukung beliau dan bagaimana caranya nanti kita lihat," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa 13 Februari 2018.

Meski masih memikirkan faktor usia, JK memberikan sinyal bahwa belum ada orang yang bisa mengisi posisi pendamping Jokowi, selain dirinya.

Kata Jusuf Kalla Soal Kabar Cak Imin-Anies Masuk Bursa Pilpres 2024

Diakui JK, setiap pemimpin memang berbeda. Apalagi, soal pengalaman. Maka, untuk menjadi pemimpin seperti calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi di 2019 nanti, setidaknya harus dua yang ia punya.

"(pertama) Membantu keterpilihannya. Kedua, membantu dalam hal pekerjaan nanti. Mesti dua-duanya memenuhi syarat," kata JK.

Hanya memang, untuk memenuhi dua syarat itu, belum ada tokoh yang masuk kriteria. JK juga menyebut, belum ada orang seperti itu.

"Belum (yang memenuhi dua syarat itu), karena mesti dua hal ini. Dan, di samping itu juga tentu yang bisa memperluas jangkauan keterpilihan," katanya.

Sejauh ini, dua nama yang sudah muncul setelah sebelumnya diajak mendampingi Jokowi. Yakni, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, atau Romi.

Walau Pilpres baru dimulai pada 2019, namun untuk tahapan penetapan capres dan cawapres, sudah akan dilakukan pada 2018 ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya