- VIVA/Twitter
VIVA – Potongan gambar tiket penerbangan dengan nama Mohammad Rizieq Syihab, imam besar Front Pembela Islam beredar di linimassa jejaring sosial.
Tercantum dalam tiket yang beredar, atas nama Rizeq akan berangkat dari Bandara Internasional King Abdul Aziz pada 20 Februari 2018 dengan menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines.
Dituliskan, pesawat itu akan mendarat di Terminal III Soekarno Hatta pada 21 Februari 2018, sekira pukul 09.00.
Dua hari lalu, Eggi Sudjana, pria yang didaulat menjadi ketua Tim Penyambutan kepulangan Rizieq memang telah menyampaikan rencana kepulangan Rizieq ke Indonesia.
Kepulangan imam besar FPI itu telah ditetapkan pada 21 Februari atau kalau disingkat menjadi 212. Eggi pun mengakui tanggal itu telah disepakati dalam Musyawarah kerja Nasional Presidium Alumni 212.
Namun demikian, Eggi masih menyerahkan keputusan pulang itu kepada Rizieq mengenai penanggalannya. "Kita harus menghormati privasi pendapat habibnya sendiri karena ini menyangkut satu peristiwa besar yang akan terjadi," ujarnya.
Rizieq Shihab, sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dalam kasus konten pornografi. Ia disangka menebar konten pornografi usai seorang perempuan bernama Firza Husein diamankan kepolsian.
Karena itu, Firza Husein dan Rizieq dijerat dengan Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 9 juncto Pasal 35 Undang-undang nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Firza Husein ditetapkan sebagai tersangka lebih dahulu, yakni pada pukul 22.00 WIB, Selasa, 16 Mei 2017. Sementara Rizieq baru ditetapkan sebagai tersangka pada pukul 12.00 WIB, Selasa, 29 Mei 2017.
Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK
Pengajuan amicus curiae yang dilakukan sejumlah tokoh ini heboh mencuat terkait dengan persidangan dalam pekara sengketa hasil Pilpres 2024.
