- VIVA/Eduard Ambarita
VIVA – Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto, menjalani pemeriksaaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.
Pemeriksaan terhadap Novanto tidak terjadwal di pemeriksaan. Namun yang menarik, pemeriksaan kali ini, Novanto membawa sebuah tas berkelir hitam di tangan kanannya.
Sontak hal itu menjadi pertanyaan para wartawan yang sempat kaget dengan kedatangan Novanto di lobi Gedung KPK. Tak banyak yang dikatakan Novanto. Dia hanya melempar senyum sambil mengangkat tas hitam yang dibawa ke arah awak media.
"Tas apa itu, Pak Novanto? Mau dikasih ke penyidik, ya?" kata wartawan.
"Ini (tas hitam)," ujar Novanto seraya menunjukkan tas yang dibawanya ke awak media.
Warna hitam belakangan ditunjukkan Novanto selama berada di kursi pesakitan menjadi terdakwa korupsi e-KTP. Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu kerap menggenggam buku hitam.
Pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, mengatakan buku hitam yang dibawa kliennya diumpamakan seperti 'black box'.
Kurang lebih isinya diduga memuat nama-nama yang menerima uang hasil proyek e-KTP senilai Rp5,8 triliun tersebut.
"Beliau mengambil buku yang berwarna hitam. Ya saya tidak tahu kenapa pilihan itu. Tapi, dalam kamus hukum ada yang namanya itu 'black law dictionary'. Bisa saja ini kamus yang beliau ingin sebut di kasus e-KTP," kata Firman, Senin, 5 Februari 2018. (mus)
